Sabtu, 25 Januari 2020

Halaqoh 15 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Dajjal (Bagian 01)

Dajjal (Bagian 01)

Dajjal yang secara bahasa artinya adalah "Pendusta Besar" merupakan seorang manusia keturunan Nabi Adam 'alaihissalam yang di akhir zaman Allah subhanahu wa ta'ala akan menjadikan dia sebagai fitnah terbesar dalam sejarah manusia. Rosulullah ﷺ bersabda:

مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنْ الدَّجَّالِ

"Tidak ada sejak penciptaan Adam hingga terjadinya kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal." --(HR. Muslim No. 2946)

Sebelum keluarnya Dajjal bumi dalam keadaan kemarau yang sangat panjang. Manusia sangat membutuhkan air dan juga makanan. Dajjal muncul dan mengaku sebagai tuhan Robb al-'alamin. Allah subhanahu wa ta'ala memberikan dia kemampuan untuk bergerak cepat, menurunkan hujan, dan menumbuhkan tanaman. Dia membawa sesuatu yang menyerupai sorga dan neraka. Sehingga orang-orang yang tidak mengenal Allah subhanahu wa ta'ala seperti orang-orang musyrik, kafir dan munafiq, merekapun mengikuti Dajjal. Di antaranya adalah 70.000 (tujuh puluh ribu) orang Yahudi Asbahan (Hadist riwayat Muslim). Dan Asbahan adalah nama sebuah daerah. Sampai ada seseorang yang awalnya menyangka dirinya beriman setelah melihat perkara yang luar biasa pada diri Dajjal, akhirnya dia mengikuti Dajjal tersebut (Hadist shohih riwayat Abu Daud).

Setiap nabi telah mengingatkan umatnya fitnah Dajjal ini. Rosulullah ﷺ bersabda:

إِنِّي أُنْذِرُكُمُوهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا وَقَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوحٌ قَوْمَهُ

"Sesungguhnya aku akan memperingatkan kalian tentang Dajjal. Dan tidaklah seorang nabi kecuali dia telah memperingatkan kaumnya dari Dajjal, demikian pula Nuh." (HR. Bukhori No. 6173, 6174, 6175)

Dajjal sekarang ada di sebuah pulau. Tamim Ad-Dari, salah seorang sahabat Nabi ﷺ saat masih beragama Nashroni, dia dan beberapa orang temannya, pernah terdampar di pulau tersebut. Mereka melihat Dajjal dalam keadaan terikat kuat, bahkan sempat terjadi dialog antara mereka dengan Dajjal. Kemudian Tamim mengabarkan pertemuan dan dialog ini kepada Nabi ﷺ setelah masuk Islam, dan dibenarkan oleh Nabi ﷺ (hadist shohih riwayatkan Iman Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar