Ditiupnya Sangkakala
Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan akan ditiupnya sangkakala. Rosulullah ﷺ pernah ditanya:
مَا الصُّورُ
"Apa itu sangkakala?"
maka beliau mengatakan:
قَرْنٌ يُنْفَخُ فِيهِ
"Tanduk yang ditiup" --(HR. Abu Daud No. 4742, At-Tirmidzi No. 2430 dan An-Nasa'i)
Beberapa ayat menunjukkan bahwa sangkakala akan ditiup dua kali, di antaranya adalah firman Allah subhanahu wa ta'ala:
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)." --(Az-Zumar : 68)
Tiupan sangkakala pertama dengannya meninggal semua yang ada di langit dan di bumi kecuali yang Allah kehendaki. Tiupan ini terhadi di hari Jum'at sebagaimana dalam Shohih Muslim. Dan setiap hari Jum'at, hewan-hewan, mereka senantiasa memasang telinga antara waktu subuh sampai terbit matahari karena takut bila ditiup sangkakala pada hari tersebut. (Hadist shohih riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan juga An-Nasa'i).
Bila terdengar maka semua akan mencondongkan lehernya dan mengangkatnya. Dan yang pertama kali mendengar adalah seorang laki-laki yang sedang memperbaiki penampungan air untuk minum ontanya, maka dia pun mati dan matilah semua manusia. (HR. Muslim).
Waktu tersebut sangat singkat sehingga seseorang tidak akan sempat berwasiat dan tidak ada waktu kembali ke keluarganya. Mereka meninggal di tempatnya masing-masing.
مَا يَنْظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ. فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَا إِلَىٰ أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ
"Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya." --(Ya sin : 49-50)
Di dalam Shohih Bukhori disebutkan bahwa ada sebagian yang sudah mengangkat makanan ke mulutnya namun tidak sempat memakannya karena karena sudah ditiup sangkakala. Meninggallah seluruh manusia dan kerajaan pada hari itu adalah milik Allah subhanahu wa ta'ala semata.
Ketahuilah bahwa malaikat yang meniup sangkakala sekarang telah menaruh sangkakala di mulutnya, mengerutkan dahi, memasang telinganya menunggu sewaktu-waktu diperintah oleh Allah Azza wa jalla. (HR. Tirmidzi). Rosulullah ﷺ ketika mengabarkan para sahabat dengan kabar ini, Rosulullah ﷺ menyuruh para sahabat untuk mengatakan:
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا
"Cukuplah Allah sebagai menolong kami dan dialah sebaik-baiknya penolong dan kepada Allahlah kami bertawakal." --(HR. Ahmad No. 2853)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar