Sabtu, 29 Agustus 2020

Halaqoh 60 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Beberapa Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 01 Dari 04)

Beberapa Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 01 Dari 04)

Dosa yang dilakukan seorang muslim apabila Allah subhanahu wa ta'ala tidak mengampuninya akan menjadi sebab seseorang terjatuh ke dalam neraka. Di antara dosa tersebut adalah dosa bid'ah. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ

"Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara yang di ada-adakan dan setiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka." --(HR. An-Nasa'i)

Bi'ah inilah yang sebenarnya yang telah memacah belah umat Islam. Umat yang dulu bersatu, satu di atas Al-Qur'an dan Al-Hadist dan satu pemahaman, yaitu pemahaman para sahabat Nabi ﷺ, generasi terbaik umat Islam, menjadi berbagai aliran yang banyak. Golongan yang selamat adalah golongan yang tetap berpegang dengan Islam yang murni yang dipahami oleh para sahabat radhiyallahu 'anhum. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً قَالُوا وَمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي

"Dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan, " para sahabat bertanya, "Siapakah mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Mereka adalah golongan yang mana aku dan para sahabatku berpegang teguh padanya". --(Hadits hasan riwayat Tirmidzi).

Ucapan beliau ﷺ "Ummati" (umatku) menunjukkan bahwasanya aliran-aliran tersebut tidaklah kafir dengan bid'ah mereka lakukan. Dan ucapan beliau ﷺ "semuanya masuk neraka" menujukkan bid'ah yang mereka lakukan adalah dosa besar yang menyebabkan masuk neraka. Kalau Allah menhendaki Allah akan mengampuni tanpa diadzab, dan kalau Allah menghendaki maka Allah akan mengadzab di neraka sampai waktu yang Allah kehendaki.

Seorang muslim hendaknya menjauhi aliran-aliran sesat tersebut, yang di antara ciri-cirinya mereka tidak kembali kepada pemahaman sahabat di dalam memahami Al-Qur'an dan Al-Hadist, tidak memiliki perhatian yang besar terhadap aqidah dan tauhid, mendahulukan akal di atas dalil, bersembunyi-sembunyi di dalam beragama, dan ada di antara mereka yang memiliki bai'at khusus kepada pemimpin aliran. Dan di antara ciri-cirinya mencela atau membicarakan kejelekan penguasa, tidak berhati-hati di dalam berdalil dengan hadits-hadist rasulullah ﷺ, mencukupkan diri dengan Al-Qur'an tanpa hadist di dalam berdalil, dan di antara cirinya mereka mudah mengkafirkan orang yang tidak sependapat dengan mereka.

Hendaknya seorang muslim meninggalkan bid'ah meskipun dianggap baik (hasanah) oleh sebagian manusia, meninggalkan aliran-aliran sesat tersebut dan jangan tertipu dengan pakaian atau banyaknya jumlah mereka karena kebenaran tidak diukur dengan perkara-perkara tesebut, tetapi diukur dengan kesesuaiannya dengan Al-qur'an dan Al-Hadist, menasihati para pengikut aliran sesuai dengan kemampuan supaya kembali kepada kebenaran dengan cara yang hikmah merupakab bentuk rasa cinta kita kepada saudara seIslam dan upaya menyatukan umat di atas kebenaran serta menyelamatkan mereka dari ancaman neraka.

Dan perlu diketahui bahwa meninggalkan alliran-aliran tersebut bukan berarti seseorang hidup jauh dari agama, menjauhi ilmu, para ulama kemudian mengikuti syahwat dan hawa nafsunya. Karena seorang muslim di dunia ini dituntut untuk menjauhi fitnah syubhat (kerancuan berfikir) dan juga fitnah syahwat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar