Minggu, 22 November 2020

Halaqoh 21 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Malaikat: Beriman Dengan Amalan-Amalan Malaikat Bagian 10 Dari 12

Beriman Dengan Amalan-Amalan Malaikat Bagian 10 Dari 12

Di antara amalan malaikat yang kita diperintahkan untuk beriman dengannya adalah amalan mereka yang berkaitan dengan manusia, mulai awal penciptaan manusia di dlaam perut ibunya, penulisan taqdir, penulisan ucapan dan perbuatan dia selama di dunia, pencabutan ruh dan seterusnya.

Di antara amalan malaikat dan tugas mereka yang berkaitan dengan manusia, yang pertama adalah perantara antara Allah dan antara hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Di antara malaikat ada yang Allah berikan tugas menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul. Ada di antara wahyu yang langsung diberikan Allah kepada seorang nabi dan ada yang di antaranya yang melalui malaikat. Allah berfirman:

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ

"Dan tidaklah Allah berbicara kepada manusia kecuali wahyu yang diwahyukan secara langsung atau berbicara kepadanya dari balik hijab, atau Allah mengutus seorang malaikat utusan kemudian malaikat tersebut mewahyukan dengan izin Allah apa yang Allah kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana." --(Asyura : 51)

Jibril adalah yang paling sering melaksanakan tugas ini. Allah berfirman:

قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَىٰ قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ

"Katakanlah barang siapa yang menjadi musuh bagi Jibril maka sesungguhnya dia telah menurunkan al-Qur'an atas hatimu dengan izin Allah membenarkan apa yang sebelumnya petunjuk dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman." (Al-Baqarah : 97)

Dan terkadang selain Jibril juga turun membawa wahyu sebagaimana ucapan Abdullah Ibn 'Abbas radhiyallahu 'anhuma:

بَيْنَمَا جِبْرِيلُ قَاعِدٌ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ نَقِيضًا مِنْ فَوْقِهِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: «هَذَا بَابٌ مِنَ السَّمَاءِ فُتِحَ الْيَوْمَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ فَنَزَلَ مِنْهُ مَلَكٌ فَقَالَ هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى الْأَرْضِ لَمْ يَنْزِلْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ فَسَلَّمَ وَقَالَ أَبْشِرْ بِنُورَيْنِ أُوتِيتَهُمَا لَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ فَاتِحَةُ الْكِتَابِ وَخَوَاتِيمُ سُورَةِ الْبَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلَّا أَعْطيته»

"Ketika Jibril duduk bersama Nabi ﷺ tiba-tiba Jibril mendengar suara dari langit, kemudian beliau mengangkat kepadalanya seraya berkata: 'Ini adalah pintu di langit dibuka hari ini, belum pernah dibuka sebelumnya kecuali hari ini' Maka turunlah dari pintu tersebut seorang malaikat kemudian Jibril berkata: 'Ini adalah malaikat turun ke bumi, dia belum pernah turun sebelumnya kecuali hari ini.' Kemudian malaikat tersebut mengucapkan salam dan berkata kepada Nabi ﷺ: 'Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu, belum pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelummu - fatihatul kitab dan ayat-ayat terakhir surat Al-Baqarah. Tidaklah engkau membaca satu huruf dari keduanya kecuali engkau akan diberi.'" --(HR. Muslim)

Yang kedua di antara amalan malaikat dan tugas mereka yang berkaitan dengan manusia adalah menulis amal kebaikan dan kejelekan manusia. Allah berfirman:

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ كِرَامًا كَاتِبِينَ

"Dan sesungguhnya atas kalian ada malaikat-malaikat penjaga yang mulia lagi menulis." --(Al-Infithar : 10-11)

Jumlahnya ada dua malaikat, kiri dan kanan untuk setiap manusia. Allah berfirman:

إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ. مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

"Ketika dua malaikat menulis di kanan dan dikiri senantiasa bersamanya, tidaklah ada ucapan kecuali ada malaikat yang mengawasi yang ditugaskan untuk itu." (Qaf : 17-18)

Mereka bertugas mencatat semua amalan manusia. Allah berfirman:

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

"Dan diletakkanlah kitab catatan maka engkau angkau akan melihat orang-orang yang berbuat maksiat takut dengan apa yang ada di dalamnya, dan mereka berkata: 'Celaka kami, kitab ini tidak meninggalkan amalan kecil ataupun besar kecuali ditulisnya.' Dan mereka mendapatkan apa yang mereka amalkan hadir di depannya. Dan Rabbmu tidak menzhalimi seorang pun." (Al-Kahfi : 49)

Sampai niat dan kehendak yang ada di hati pun mereka tulis:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا هَمَّ عَبْدِي بِسَيِّئَةٍ فَلاَ تَكْتُبُوهَا عَلَيْهِ فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا سَيِّئَةً وَإِذَا هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا فَاكْتُبُوهَا حَسَنَةً فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا عَشْرًا

"Allah Azza wa Jalla berkata: 'Apabila hambaKu berkehendak melakukan kejelekan, maka janganlah kalian tulis. Kemudian apabila dia melakukan kejelekan tersebut maka tulislah satu kejelekan. Dan apabila dia berkehendak berbuat baik maka tulislah satu kebaikan, kemudian apabila dia mengamalkannya maka tulislah sepuluh kebaikan.'" -(HR. Muslim)

Hikmah dari pencatatan ini adalah menunjukkan keadilan Allah dan bahwasanya Allah tidak menzhalimi manusia dalam ketaatan yang dia lakukan dan kemaksiatan yang dia kerjakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar