Minggu, 22 November 2020

Halaqoh 24 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Malaikat: Beberapa Penyimpangan Dalam Hal Iman Dengan Malaikat-Malaikat Allāh Dan Penjelasan Tentang Beberapa Hak Malaikat

Beberapa Penyimpangan Dalam Hal Iman Dengan Malaikat-Malaikat Allāh Dan Penjelasan Tentang Beberapa Hak Malaikat

Di antara penyimpangan dalam hal iman dengan malaikat-malaikat Allah adalah yang pertama mengingkari keberadaan malaikat. Yang kedua mengingkari sebagian malaikat dan amalannya. Yang ketiga, menyamakan antara jin dan malaikat. Yang keempat adalah menyembah para malaikat. Di dalam Al-Qur'an Allah berfirman:

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلَائِكَةِ أَهَٰؤُلَاءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا يَعْبُدُونَ. قَالُوا سُبْحَانَكَ أَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُونِهِمْ ۖ بَلْ كَانُوا يَعْبُدُونَ الْجِنَّ ۖ أَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُؤْمِنُونَ

"Dan hari dimana Allah menumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berkata kepada para malaikat: 'Apakah mereka dahulu menyembah kalian?' Para malaikat berkata: 'Maha suci Engkau, Engkaulah wali kami selain mereka. Akan tetapi mereka dahulu menyembah jin, sebagian besar mereka beriman kepada jin-jin tersebut.'" (Saba' 40-41)

Yang kelima di antara penyimpangan dalam hal iman kepada malaikat adalah memusuhi mereka. Allah berfirman:

مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ

"Barang siapa yang memusuhi Allah, malaikat-malaikatnya, rasul-rasulnya, Jibril dan Mika-il maka sesungguhnya Allah adalah musuh bagi orang-orang yang kafir." (Al-Baqarah : 98)

Yang keenam di antara penyimpangan adalah menyakini bahwasanya malaikat berjenis kelamin wanita dan bahwasanya malaikat adalah anak wanita Allah. Allah berfirman:

فَاسْتَفْتِهِمْ أَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُونَ. أَمْ خَلَقْنَا الْمَلَائِكَةَ إِنَاثًا وَهُمْ شَاهِدُونَ

"Maka tanyakanlah kepada mereka apakah anak-anak wanita itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki, atau apakah kami menciptakan malaikat-malaikat dengan jenis kelamin wanita sedang mereka menyaksikan." (As-Shaffat : 149-150)

Adapun hak malakat atas kita yang harus kita lakukan adalah mewujudkan beriman dengan empat poin yang sudah kita sebutkan.

Demikian pula mencintai mereka dan menghormati mereka karena Allah, karena mereka adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan yang tidak memaksiati Allah.

Demikian pula, di antara hak mereka adalah tidak mengejek dan menghinda mereka atau tidak menjadikan mereka sebagai bahan bercanda, karena hal ini bisa mengeluarkan seseorang dari Islam.

Demekian pula, menghindari apa yang dibenci oleh malaikat seperti gambar dan patung makhluk yang bernyawa, dan memelihara anjing di rumah. di dalam sebuah hadist Rasulullah ﷺ bersabda:

لاَ تَدْخُلُ الْمَلاَئِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلاَ تِمْثَالٌ

"Malaikat tidak memasuki sebuah rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan di antara yang dibenci malaikat adalah memakan makanan yang membuat bau mulut tidak sedap seperti bawang merah dan bawang putih dalam keadaan mentah. Di dalam sebuah hadist, Jabir radhiyallahu 'anhu berkata:

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ أَكْلِ الْبَصَلِ وَالْكُرَّاثِ ‏.‏ فَغَلَبَتْنَا الْحَاجَةُ فَأَكَلْنَا مِنْهَا فَقَالَ ‏ "‏ مَنْ أَكَلَ مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ الْمُنْتِنَةِ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا فَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ الإِنْسُ

"Rasulullah ﷺ melarang dari memakan bawang merah dan kurrats (yaitu bawang bakung). Maka suatu saat kami sangat butuh dan kami pu nmakan darinya. Kemudian Nabi ﷺ berkata: 'Barang siapa yang memakan dari tanaman yang berbau ini maka janganlah dia mendekati mesjid kami karena sesungguhnya malaikat merasa terganggu dengan apa yang merasa terganggu dengannya manusia.'" (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikian pula dihindari meludah ke kanan ketika shalat maupun di luar shalat. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ إِلَى الصَّلاَةِ فَلاَ يَبْصُقْ أَمَامَهُ، فَإِنَّمَا يُنَاجِي اللَّهَ مَا دَامَ فِي مُصَلاَّهُ، وَلاَ عَنْ يَمِينِهِ، فَإِنَّ عَنْ يَمِينِهِ مَلَكًا، وَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ أَوْ تَحْتَ قَدَمِهِ، فَيَدْفِنُهَا

"Apabila salah seorang di antara kalian berdiri untuk shalat maka janganlah dia meludah ke depan, karena sesungguhnya dia sedang menghadap Allah selama masih di tempat shalatnya, dan jangan pula meludah ke kanannya karena di sebalah kanan ada malaikat, dan hendaknnya meludah ke kiri atau ke kebawah kakinya kemudian memendamnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar