Senin, 06 Juli 2020

Halaqoh 41 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Memperbanyak Al-Hasanah (Kebaikan) dan Menghilangkan As-Sayyi'ah (Dosa) Bagian 01 dari 03

Memperbanyak Al-Hasanah (Kebaikan) dan Menghilangkan As-Sayyi'ah (Dosa) Bagian 01 dari 03

Seorang yang beriman kepada Hari Akhir dan beriman bahwasanya kelak akan dihisab maka hendaklah dia memohon rahmat dari Allah subhanahu wa ta'ala kemudian mengambil sebab supaya memiliki al-hasanah sebanyak mungkin dan menghilangkan dosa sebisa mungkin.

Di antara caranya, yang pertama adalah menjaga tauhid yang merupakan hasanah (kebaikan) yang paling besar, dan merupakan pondasi bagi hasanah yang lain, dan merupakan sebab diampuninya dosa seseorang.

Yang kedua adalah mencari amalan yang paling afdhol yang apabila dilakukan maka dia akan mendapatkan hasanah yang banyak. Yang demikian karena kita sangat butuh dengan hasanah yang banyak sementara waktu untuk mendapatkannya adalah sangat terbatas. Amalan yang paling afdhol setalah rukun Islam dan kewajiban-kewajiban agama yang lain ada tiga amalan, yaitu menuntut ilmu agama, jihad fi sabilillah, dan dzikrullah yang dilakukan dengan khusyu' di sebagian besar waktunya.

Amalan yang wajib lebih afdhol dan lebih besar pahalanya daripada amalan yang sunnah. Amalan yang wajib 'ain, yaitu yang wajib atas semuanya lebih afdhol ddaripada amalan yang wajib khifayah, yang apabila dilakukan oleh sebagian maka gugur atas yang lain. Kewajiban yang berkaitan dengan hak Allah lebih afdhol daripada kewajiban yang berkaitan dengan hak makhluq. Amalan yang lebih afdhol adalah amalan yang dilakukan dengan lebih ikhlash dan lebih mengikuti sunnah rasulullah ﷺ. Amalan yang sedikit dan mudah dikerjakan tanpa memberatkan diri yang dilakukan secara terus-menurus lebih afdhol daripada amalan yang banyak tapi terputus. Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya:

"Amalan yang paling dicintai Allah subhanahu wa ta'ala adalah yang paling dilakukan terus-menerus meskipun sedikit." --(HR. Bukhori dan Muslim)

Terkadang sebuah amalan afdhol bagi sebagian tetapi belum tentu afdhol bagi yang lain. Amalan yang manfaatnya sampai kepada orang lain, lebih afdhol daripada amalan yang manfaatnya hanya untuk dirinya sendiri, contohnya seperti shadaqah dan dakwah fi sabilillah. Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya:

"Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk maka dia mendapatkan pahala orang yang mengikutinya tidak dikurangi dari pahala mereka sedikitpun." --(HR. Muslim)

Amalan yang dilakukan di waktu yang mulia lebih afdhol seperti amalan yang dikerjan di bulan romadhon dan amalan yang dikerjakan di sepuluh hari pertama di bulan dzulhijjah. Sebagian amalan lebih afdhol dikerjakan di tempat mulia tertentu, seperti sholat di mesjid Harom, Mesjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar