Selasa, 07 Juli 2020

Halaqoh 42 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Memperbanyak Al-Hasanah (Kebaikan) dan Menghilangkan As-Sayyi'ah (Dosa) Bagian 02 dari 03

Memperbanyak Al-Hasanah (Kebaikan) dan Menghilangkan As-Sayyi'ah (Dosa) Bagian 02 dari 03

Di antara cara memperbanyak al-hasanah (kebaikan) dan menghilangkan as-sayyi'ah (dosa), yang ketiga adalah memanfaatkan kenikmatan Allah yang telah diberikan kepada kita semaksimal mungkin, seperti kenikmatan ilmu agama, kesehatan, waktu luang, harta benda, anggota badan yang lengkap dan sehat, jabatan, kenikmatan teknologi, kecerdasan, kenikmatan berbicara dan lain-lain, menggunakan kenikamatan tersebut di jalan Allah subhanahu wa ta'ala dengan niat yang benar yaitu untuk mencari pahala Allah subhanahu wa ta'ala. Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya:

"Dua nikmat yang banyak manusia rugi di dalamnya adalah kesehatan dan waktu luang." (HR. Bukhori)

Dalam hadist yang lain beliau ﷺ bersabda yang artinya:

"Sesungguhnya orang-orang kaya adalah orang-orang yang sedikit hasanahnya pada hari kiamat kecuali orang-orang yang Allah berikan kekayaan kemudian bershodaqoh kepada yang ada di kanannya, di kirinya, depan dan belakangnya, dan beramal dengan kekayaan tersebut dengan amalan yang baik." (HR. Bukhori dan Muslim)

Yang keempat, di antara cara memperbanyak al-hasanah adalah dengan memperbaiki amalan supaya diterima di sisi Allah subhanahu wa ta'ala karena amal bisa menjadi hasanah bagi seseorang bila diterima di sisi Allah dan syarat diterimanya amalan ada dua: (1) ikhlash dan (2) sesuai dengan sunnah Rasulullah ﷺ.

Yang kelima adalah bertaubat dari dosa yang diiringi dengan iman dan amal sholeh. Barangsiapa yang melakukan yang demikian itu maka dosanya akan diganti dengan hasanah. Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan bahwasanya orang yang menyekutukan Allah subhanahu wa ta'ala, membunuh jiwa tanpa haq, dan zina maka mereka akan mendapatkan adzab yang pedih di hari kiamat kecuali apabila dia bertaubat, beriman dan mengerjakan amal sholeh, maka Allah subhanahu wa ta'ala akan mengganti dosa-dosa mereka menjadi sebuah kebaikan. (Al-Furqan 68-70)

Yang keenam memperbanyak istighfar setiap melakukan dosa atau kurang bersyukur atas nikmat atau kurang melakukan kewajiban, atau lalai dari mengingat Allah subhanahu wa ta'ala. Rasulullah ﷺ bersabda:

طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا

"Thuba bagi orang yang mendapatkan di dalam kitabnya istighfar yang banyak." (Hadist shohih riwayat Ibnu Majah No. 3818)

"Thubaa" ada yang mengatakan bahwa maknanya adalah surga, dan ada yang mengatakan bahwa maknanya adalah nama pohon di surga.

Yang ketujuh tidak melakukan amalan yang mengurangi pahalanya. Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya:

"Aku mengetahui sebagian umatku yang akan datang pada hari kiamat dengan membawa hasanah sebesar gunung-gunung tihamah, maka Allah menjadikan hasanah tersebut seperti debu yang beterbangan." Maka salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang sifat mereka, maka Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwasanya mereka adalah saudara-saudara kita sholat malam sebagaimana kita sholat malam, akan tetapi mereka apabila dalam keadaan sendiri dengan sesuatu yang diharamkan merekapun melanggarnya. (hadist shohih riwayat Ibnu Majah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar