Minggu, 12 Juli 2020

Halaqoh 46 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Keadaan Manusia Ketika Hisab

Keadaan Manusia Ketika Hisab

Ada di antara manusia yang kelak akan sulit hisabnya, ada yang mudah, dan ada di antara mereka yang sama sekali tidak dihisab. Orang-orang kafir menurut pendapat yang lebih kuat, meskipun amalan mereka adalah amalan yang sia-sia, namun mereka akan dihisab dan ditanya oleh Allah subhanahu wa ta'ala, sebagai celaan kepada mereka dan untuk menunjukkan keadilan Allah, serta menegakkan hujjah atas mereka. Hisab orang-orang kafir akan sangat teliti. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَمَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ هَلَكَ

"Barang siapa yang diperiksa dengan teliti hisabnya maka akan binasa." --(HR. Bukhori dan Muslim)

Adapun orang-orang yang beriman maka mereka akan dihisab dengan hisab yang mudah. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا

"Adapun orang yang diberi kitab dengan tangan kanannya akan dihisab dengan hisab yang mudah." --(Al-Insyiqaq : 7-8)

Dan yang dimaksud dengan hisab yang mudah disebutkan oleh Rasulullah ﷺ di dalam sebuah hadist yang artinya:

"Sesungguhnya Allah akan mendekatkan seorang mukmin kemudian menutupinya, kemudian Allah berkata kepadanya 'Apakah kamu mengetahui dosa ini? Apakah kamu mengetahui dosa ini..?' Maka orang mukmin tersebut akan berkata 'iya, wahai Rabb-ku'. Sehingga ketika Allah subhanahu wa ta'ala sudah membuatnya mengakui dosa-dosanya dan hamba tersebut melihat bahwa dirinya akan binasa, yaitu karena dosa-dosa tersebut, maka Allah subhanahu wa ta'ala akan berkata: 'Aku telah menutupi dosa-dosamu ini di dunia dan aku mengampuninya untukmu hari ini.'. Maka diapun diberikan kitab kebaikan-kebaikannya." --(HR. Bukhori dan Muslim)

Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwasanya ada tujuh puluh ribu (70.000) orang dari umatnya yang kelak tidak dihisab sama sekali. Beliau ﷺ menyebutkan bahwasanya mereka adalah orang-orang yang tidak pernah minta diobati dengan besi panas, tidak minta diruqiyah oleh orang lain, tidak bertathoyyur (yaitu, menganggap sial dengan melihat burung atau yang semisalnya, dan mereka hanya bertawakkal kepada Allah) di antara mereka ada sahabat Ukasyah ibnu Mihshan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar