Beberapa Kejadian Di Padang Mahsyar Bagian 02 Dari 02
Di antara kejadian di Padang Mahsyar bahwasanya Allah akan bertanya kepada para malaikat dan Nabi 'Isya 'alaihissalam. Allah menyebutkan di dalam surat Saba' ayat 40-42, bahwasanya di Padang Mahsyar Allah akan bertanya kepada para malaikat yang disembah oleh sebagian manusia sebagai penghinaan terhadap orang-orang musyrikin yang dahulu menyembah mereka: "Apakah mereka ini dahulu menyembah kalian?" Para malaikat menjawab: "Maha suci Engkau, Engkaulah pelindung kami, bukan mereka. Akan tetapi sebenarnya mereka dahulu telah menyembah jin. Kebanyakan mereka beriman kepada jin tersebut." Maksudnya bahwasanya orang-orang musyrikin ketika menyembah selain Allah baik orang yang sholeh, benda mati, dan lain-lain, maka pada hakikatnya mereka menyembah jin karena yang menyuruh mereka untuk menyekutukan Allah adalah jin. Apabila mereka menaati maka mereka telah menyembah jin tersebut. Para malaikat pun tidak berkuasa untuk memberikan manfaat dan tidak pula mudharat kepada orang-orang yang telah menyembah mereka. Para penyembah malaikat itu pun akan diadzab oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Di dalam surat Al-maidah 116-117, Allah menyebutkan bahwasanya Allah akan bertanya kepada Nabi 'Isa 'alaihissalam sebagai penghinaan dari Allah subhanahu wa ta'ala terhadap orang-orang nashrani yang menjadikan beliau dan ibu beliau sebagai tuhan: "Wahai Isa putra Maryam, apakah engkau dahulu pernah mengatakan kepada manusia jadikanlah aku dan ibuku dua tuhan selain Allah? Dia menjawab: Maha suci Engkau. Tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku untuk mengatakannya. Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diriMu, Sesungguhnya Engkau mengetahui perkara yang ghoib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku untuk mengatakannya, yaitu sembahlah Allah, rabbku dan rabb kalian. Dan aku menjadi saksi atas mereka selama aku hidup bersama mereka, maka setelah engkau wafatkan aku, engkaulah yang mengawasi mereka, dan Engkau maha menyaksikan segala sesuatu."
Demikianlah keadaan para malaikat dan Nabi Isa 'alaihissalam, mereka adalah makhluk yang taat beribadah kepada Allah, senang apabila manusia yang menyembah kepada Allah, dan mereka tidak pernah menyuruh manusia menyembah diri mereka, demikian pula orang-orang yang sholeh dan wali-wali Allah. Manusialah yang terlalu berlebih-lebihan terhadap mereka, membuat patung mereka, memajang gambar mereka, membangun dan menghias kuburan mereka, meyakini bahwasanya mereka mengetahui yang ghoib, berdoa kepada mereka, bepergian jauh untuk berziarah ke makam mereka, beri'tikaf di kuburan mereka, menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka, membangun masjid di atas kuburan mereka, atau memasukkan kuburan mereka ke dalam mesjid, bertawasul dengan doa mereka setelah mereka meninggal dunia, atau menganggap orang-orang sholeh tersebut bisa mendekatkan diri mereka kepada Allah, ini semua termasuk berlebihan. Jangan sampai keadan seseorang seperti keadaan kaum Nabi Nuh 'alaihissalam yang berlebihan terhadap lima orang shaleh yang disebutkan di dlamsurat Nuh ayat yang 23, atau seperti keadaan sebagian orang yang mengaku mencintai Ali bin Abi Thalib, Fathimah, hasan, Husain dan sebagian keturunan beliau raodhiyallahu 'anhum kemudian berlebih-lebihan terhadap mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar