Jumat, 20 September 2019

Halaqoh-14 Silsilah Ilmiyah Belajar Tauhid: Berlebihan terhadap Orang Sholih Pintu Kesyirikan

Berlebihan terhadap Orang Sholih Pintu Kesyirikan

Orang sholih adalah orang yang baik karena mengikuti syariat Allah subhanahu wa ta'ala baik di dalam hal aqidah, ibadah, maupun muamalah. Mereka memiliki derajat yang berbeda-beda di sisi Allah ﷻ. Sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk mencintai mereka, kita juga diperintahkan untuk mengikuti jejak mereka di dalam kebaikan. Berteman dan bermajelis dengan mereka adalah sebuah keburuntungan. Membaca perjalanan hidup mereka bisa menambah keimanan dan meneguhkan hati. Menghormati mereka adalah diperintahkan selama masih di dalam batas-batas yang diizinkan agama.

Namun berlebih-lebihan terhadap orang sholih, seperti mendudukan mereka di atas kedudukannya sebagai manusia atau menyifati mereka dengan sifat-sifat yang tidak pantas kecuali untuk Allah subhanahu wa ta'ala maka ini hukumnya haram dan tidak diperbolehkan menurut agama. Karena hal ini dapat menjadi pintu terjadinya kesyirikan dan penyerahan sebagian ibadah kepada selain Allah subhanahu wa ta'ala.

Mencintai Rasulullah ﷺ melebihi cinta kita kepada kedua orang tua, anak dan semua manusia adalah sebuah kewajiban agama sebagaimana disebutkan di dalam sebuah hadits:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

Artinya: "Tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya dan dari manusia seluruhnya" --(HR. Bukhori No. 15 dan Muslim No. 44)

Namun belau ﷺ melarang kita berlebih-lebihan terhadap beliau ﷺ dengan mendudukkan beliau di atas kedudukan beliau yang sebenarnya, sebagai hamba Allah dan sebagai rasul-Nya. Beliau ﷺ bersabda:

لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ

Artinya: "Janganlah kalian berlebih-lebihan terhadapku sebagaimana kaum Nasroni berlebih-lebihan terhadap 'Isa ibn Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya, maka katakanlah 'hamba dan rasul-Nya'!" --(HR. Bukhori No. 3445)

Beliau adalah seorang hamba, maka tidak boleh disembah dan beliau adalah seorang rasul maka tidak boleh dicela dan diselisihi. Apabila berlebih-lebihan terhadap sebaik-baik manusia saja, yaitu rasulullah ﷺ tidak diperbolehkan, maka bagaimana dengan yang lain?

Di antara bentuk ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap orang-orang sholih adalah meyakini bahwa mereka mengetahui ilmu ghoib atau membangun di atas kuburan mereka atau beribadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala di samping kuburan mereka dan lain-lain. Dan yang paling parah adalah menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar