Minggu, 19 April 2020

Halaqoh 40 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Keadilan Allah Subhanahu wa Ta'ala Ketika Hisab (Bagian 2)

Keadilan Allah Subhanahu wa Ta'ala Ketika Hisab (Bagian 2)

Di antara keadilan Allah subhanahu wa ta'ala ketika hisab yang keempat adalah bahwasanya kebaikan dan kejelekan sekecil apapun yang disembunyikan di dalam hati dan dinampakkan akan didatangkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Tidak ada manusia yang dizholimi karena kebaikan yang terlupakan atau karena kejelekan yang tidak dia lakukan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ. وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ.

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." --(Al-Zalzalah : 7-8)

Yang kelima di antara keadilan Allah subhanahu wa ta'ala ketika hisab adalah bahwasanya seseorang tidak akan memikul dosa orang lain. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ

"dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain." --(Al-An'an : 164)

Kecuali apabila seseorang mengajak kepada kesesatan maka dia mendapatkan dosa orang yang mengikutinya dalam kesesatannya tersebut. Rasulullah ﷺ bersabda:

ومَن دَعا إلى ضَلالَةٍ، كانَ عليه مِنَ الإثْمِ مِثْلُ آثامِ مَن تَبِعَهُ، لا يَنْقُصُ ذلكَ مِن آثامِهِمْ شيئًا.

"Barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia mendapatkan dosa orang yang mengikutinya tidak berkurang dari dosa mereka sedikit pun." (HR. Muslim)

Yang keenam di antara keadilan Allah subhanahu wa ta'ala bahwasanya masing-masing kita akan dipersilahkan untuk melihat sendiri isi kitabnya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا. اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

"Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. 'Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu'." --(Al-Isra' : 13-14)

Yang ketujuh di antara keadilan Allah subhanahu wa ta'ala bahwasanya Allah subhanahu wa ta'ala akan mendatangkan para saksi supaya tidak ada alasan bagi manusia. Didatangkan para rasul yang bersaksi atas umatnya bahwasanya mereka sudah menyampaikan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ شَهِيدًا

"Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu). " --(An-Nisa' : 41)

Malaikat akan menjadi saksi. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ

"Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi. " --(Qaf : 21)

Bahkan anggota badan manusia akan menjadi saksi di hari kiamat. Allah berfirman:

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." --(Yasin : 65)

Halaqoh 39 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Keadilan Allah Subhanahu wa Ta'ala Ketika Hisab (Bagian 1)

Keadilan Allah Subhanahu wa Ta'ala Ketika Hisab (Bagian 1)

Yang dimaksud dengan hisab adalah perhitungan Allah subhanahu wa ta'ala terhadap amalan para hamba di dunia. Hisab Allah adalah hisab yang sangat sempurna keadilannya, tidak ada kezholiman sedikit pun. Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ ۖ

"Sesungguhnya Allah tidak menzholimi (seseorang) walaupun sebesar zarrah,"--(An-Nisa' : 40)

Dan yang dimaksud dengan zarrah adalah bagian yang paling kecil dari sebuah benda, atau yang dinamakan dengan atom. Bahkan rahmat dan kelebihan karunia serta anugerah yang Allah berikan kepada para hamba adalah sangat banyak. Seandainya Allah subhanahu wa ta'ala mengadzab semua makhluk maka bukanlah hal itu sebuah kezholiman. Seandainya Allah subhanahu wa ta'ala merahmati, niscaya rahmat Allah subhanahu wa ta'ala lebih baik dari pada amalan mereka. (Hadist shahih riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah). Yang demikian karena Allah subhanahu wa ta'ala adalah pencipta mereka - Raja yang memiliki kerajaan, semua makhluk adalah milik-Nya dan dalam kerajaan-Nya, dan Dia melakukan apa saja yang Dia kehendaki di dalam kerajaan-Nya.

Di antara yang menunjukkan keadilan Allah subhanahu wa ta'ala adalah: yang pertama bahwasanya Allah subhanahu wa ta'ala telah memfithrohkan di dalam hati semua manusia bahwa Allah subhanahu wa ta'ala adalah Rabb mereka. Mereka mengakui bahkan sebelum mereka dilahirkan. (Lihat surat Al-A'raf ayat 172)

Yang kedua di antara yang menunjukkan keadilan Allah subhanahu wa ta'ala bahwasanya Allah subhanahu wa ta'ala telah mengutus para rasul, para utusan, kepada manusia yang telah mengingatkan mereka kepada fitrah ini dan mengajak mereka beriman dengan Hari Akhir. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

"(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." --(An-Nisa' 165)

Yang ketiga di antara hal yang menunjukkan keadilan Allah subhanahu wa ta'ala adalah bahwasanya Allah subhanahu wa ta'ala telah menugaskan para malaikat untuk mencatat semua amalan manusia. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ. كِرَامًا كَاتِبِينَ. يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ

"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan." --(Al-Infithar : 10-12)

Halaqoh 38 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Keadaan Manusia Ketika Datang Allah Subhanahu wa Ta'ala

Keadaan Manusia Ketika Datang Allah Subhanahu wa Ta'ala

Kedatangan Allah di hari tersebut adalah kejadian yang sangat besar bagi semua makhluk. Allah yang telah menciptakan mereka supaya beribadah kepada-Nya semata, mengutus para rasul supaya dita'ati, menurunkan kita supaya diamalkan, memberikan kenikmatan supaya digunakan sebaik-baiknya - akan datang untuk menanyakan itu semua dan menghitung amalan-amalan mereka.

Semua manusia merasa takut atas apa yang mereka lakukan di dunia. Orang yang kafir akan takut atas kekafirannya kepada Allah. Orang beriman akan takut atas kemaksiatannya kepada Allah dan amalannya yang penuh dengan kekurangan. Dan akan didatangkan jahannam yang akan semakin menambah rasa takut manusia. Rasulullah ﷺ bersabda:

يُؤْتَى بجَهَنَّمَ يَومَئذٍ لها سَبْعُونَ ألْفَ زِمامٍ، مع كُلِّ زِمامٍ سَبْعُونَ ألْفَ مَلَكٍ يَجُرُّونَها

"Akan didatangkan Jahannam pada hari itu, yang memiliki tujuh puluh ribu tali pengikat, yang pada setiap tali pengikat ada tujuh puluh ribu malaikat yang akan menyeretnya." --(HR. Muslim)

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا. وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا. وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ وَأَنَّىٰ لَهُ الذِّكْرَىٰ. يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي

"Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut, dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan: 'Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini'." --(Al-Fajr : 21-24)

Dan akan dipisahkan antara orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَتَفَرَّقُونَ

"Dan ketika datang hari kiamat, pada hari tersebut mereka akan saling berpisah." --(Ar-Rum : 14)

Masing-masing umat akan duduk di atas lututnya karena rasa takut kepada Allah subhanahu wa ta'ala pada hari tersebut. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰ إِلَىٰ كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

"Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut dengan gelisah. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan." --(Al-Jatsiyah : 28)

Rasulullah ﷺ bersabda:

أنَّ اللهَ تبارَك وتعالى إذا كان يومُ القيامةِ ينزِلُ إلى العبادِ ليقضيَ بينَهم وكلُّ أمةٍ جاثيةٌ

"Sesungguhnya Allah tabaroka wa ta'ala apabila datang hari kiamat turun kepada hamba-hamba untuk memutuskan di antara mereka, masing-masing umat akan duduk di atas lututnya dengan gelisah." --(Hadist shohih riwayat Tirmidzi)

Halaqoh 37 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Datangnya Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk Memberi Keputusan

Datangnya Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk Memberi Keputusan

Setelah Nabi ﷺ diizinkan untuk melakukan syafa'at dan diterima syafa'atnya oleh Allah, maka Allah subhanahu wa ta'ala akan datang untuk memberi keputusan bagi penduduk Mahsyar dan menghisab amalan-amalan mereka.

Allah datang dengan cara yang sesuai dengan keagungan Allah subhanahu wa ta'ala, tidak ada yang mengetahui bagaimananya kecuali Allah. Kewajiban kita adalah beriman bahwasanya Allah akan datang. Tdak boleh kita ingkari (kedatangan-Nya), tidak boleh kita serupakan datangnya Allah subhanahu wa ta'ala dengan datangnya makhluk, dan tidak boleh ta'wil dengan mengatakan bahwasanya yang datang adalah perintah-Nya, atau urusan-Nya atau adzab-Nya.

Langit akan pecah bersama awan putih (wallahu a'lam dengan hakikatnya) dan akan diturunkan para malaikat. Mereka (para malaikat) akan datang dengan ber-shaf-shaf. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا

"dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris." --(Al-Fajr : 22)

Allah subhanahu wa ta'ala juga berfirman:

وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلَائِكَةُ تَنْزِيلًا

"Dan (ingatlah) hari ketika langit pecah bersama awan putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang." --(Al-Furqan : 25)

Ketika Allah datang maka bersinarlah bumi dengan cahaya Allah dan didatangkan para nabi, dan para malaikat pencatat amal yang baik maupun yang jelek, yang mereka akan dijadikan saksi.

وَأَشْرَقَتِ الْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا وَوُضِعَ الْكِتَابُ وَجِيءَ بِالنَّبِيِّينَ وَالشُّهَدَاءِ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

"Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi (para malaikat) dan diberi keputusan di antara mereka dengan haq, sedang mereka tidak dirugikan." --(Al-Furqan : 69)

Allah akan melipat langit.

يَوْمَ نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ ۚ

"(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas." --(Al-Anbiya' : 104)

Allah akan menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya kemudian berkata: "Aku adalah raja dimana raja-raja bumi?" (HR. Bukhori dan Muslim)

Suara Allah didengar penduduk Mahsyar yang jauh maupun yang dekat sebagaimana di dalam Shahih Bukhori. Dialah Allah subhanahu wa ta'ala, Maaliki yaumi ddiin" (Yang menguasai hari pembalasan).

Sabtu, 18 April 2020

Halaqoh 36 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Asy-Syafa'at Al-'Uzhma

Asy-Syafa'at Al-'Uzhma (Syafaat Yang Paling Besar)

Asy-Syafa'at Al-'Uzhma adalah syafaat yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ untuk pada penduduk Padang Mahsyar yang isinya adalah permintaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala supaya Allah subhanahu wa ta'ala menyegerakan hari keputusan. Dinamakan Asy-Syafa'at Al-'Uzhma (Syafaat Yang Paling Besar) karena syafaat ini diperuntukkan untuk seluruh manusia yang mu'min maupun yang kafir.

Ketika sudah memuncak kesusahan di Padang Mahsyar - terik matahari, keringat yang menggenang, dan waktu yang sangat lama dalam keadaan takut yang sangat menunggu hari keputusan, maka manusia ingin disegerakan hari keputusan itu. Mereka mendatangi orang-orang yang memiliki kedudukan mulia supaya memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar menyegerakan hari keputusan dan membebaskan mereka dari kesusahan yang berkepanjangan di Padang Mahsyar. Pertama-tama mereka mendatangi Nabi Adam 'alaihissalam, bapak mereka, manusia yang pertama, namun beliau enggan dan meminta udzur dan merasa tidak berhak karena beliau 'alaihissalam pernah memaksiati Allah subhanahu wa ta'ala dengan memakan sesuatu yang dilarang. Kemudian Nabi Adam 'alaihissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Nuh 'alaihissalam, rasul yang pertama yang diutus kepada manusia. Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak karena pernah meminta kepada Allah sesuatu yang tidak dibenarkan. Kemudian Nabi Nuh menyuruh manusia untuk mendatangi Nabi Ibrohim 'alaihissalam, kekasih Allah. Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak karena merasa pernah berdusta. Kemudian Nabi Ibrohim 'alaihissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Musa 'alaihissalam, seorang Nabi yang pernah diajak bicara oleh Allah. Namun beliau enggan dan merasa tidak berhak karena pernah membunuh manusia tanpa diperintah oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Kemudian Nabi Musa menyuruh manusia mendatangi Nabi 'Isa 'alaihissalam. Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak. Akhirnya Nabi Isa 'alaihissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Muhammad ﷺ. Kemudian mereka mengatakan: "Wahai Muhammad, engkau adalah rasulullah, penutup para nabi. Allah subhanahu wa ta'ala telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Lakukanlah syafa'at, mintalah kepada Rabbmu untuk kami. Bukankah kamu telah melihat bagaimana keadaan kami? Bukankah kamu telah melihat bagaimana kesusahan kami?" Maka beliau ﷺ menuju ke bawah 'Arsy Allah subhanahu wa ta'ala dan bersujud kepada Allah. Kemudian Allah subhanahu wa ta'ala mengilhamkan kepada beliau pujian-pujian kepada Allah yang belum pernah diajarkan sebelumnya kepada seorang pun. Kemudian dikatakan kepada beliau ﷺ: "Wahai Muhammad angkatlah kepalamu, mintalah maka kamu akan diberi, lakukanlah syafa'at maka akan dikabulkan syafa'at untukmu." (HR. Bukhori dan Muslim)

Inilah yang maksud dengan Maqomun Mahmud, yaitu kedudukan yang dipuji dimana beliau ﷺ akan dipuji oleh seluruh manusia yang telah Allah subhanahu wa ta'ala janjikan untuk beliau ﷺ sebagaimana di dalam Al-Qur'an:

عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

"mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." --(Al-Isra' : 79)