Minggu, 22 Maret 2020

Halaqoh 35 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Keadaan Orang-Orang yang Beriman yang Berdosa di Hari Kiamat

Keadaan Orang-Orang yang Beriman yang Berdosa di Hari Kiamat

Iman dan amal sholeh adalah sebab seseorang mendapatkan keamanan di hari kiamat. Sebaliknya dosa-dosa dan maksiat bagi seseorang mu'min akan menjadi sebab kesusahan di hari kiamat. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَوَاءً مَحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ ۚ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ

"Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu." --(Al-Jatsiyah : 21)

Orang yang tidak membayar zakat emas dan perak maka akan strika dahi, lambung dan punggung mereka dengan lempengan emas dan perak yang dipanaskan di neraka jahannam. Orang yang memiliki onta kemudian dia tidak membayar zakatnya, maka dia akan ditelentangkan di tempat yang rata kemudian onta-onta tersebut akan menginjak-injaknya dan menggigitnya. Orang yang memiliki sapi dan kambing kemudian dia tidak membayar zakatnya, maka hewan-hewan tersebut akan menginjak-injaknya dan menanduknya, demikian dilakukan terhadap mereka sampai hari keputusan. (HR. Muslim)

Orang-orang yang meminta kepada orang lain bukan dengan alasan yang dibenarkan secara syariat tapi hanya karena ingin memperbanyak hartanya, maka akan datang di hari tersebut dalam keadaan wajah tidak berdaging:

مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ

"Tidaklah seseorang terus meminta-minta hingga kelak pada hari kiamat ia menjumpai Allah sementara di wajahnya tidak ada sekerat daging pun." --(HR. Bukhori No. 1474, 1475 dan Muslim No. 1040)

Orang yang pernah melakukan ghulul, yaitu mengambil sebagian harta rampasan perang secara sembunyi-sembunyi, maka dia akan membawa harta tersebut pada hari kiamat. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَمَنْ يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ

"Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu." --(Ali 'Imran : 161)

Orang yang berkhianat di dunia maka akan diberikan bendera kemudian dikatakan: "Ini adalah pengkhianatan fulan bin fulan." (HR. Muslim). Sehingga manusia di saat itu di padang Mahsyar mengetahui bahwasanya dia adalah seorang pengkhianat. Termasuk di dalam makna pengkhianatan adalah pengkhianatan rakyat terhadap penguasa yang sah dan pengkhianatan penguasa terhadap rakyatnya, juga pengkhiatanan di dalam perjanjian dan lain-lain. Semakin besar pengkhianatan seseorang maka semakin tinggi benderanya.

Orang-orang yang sombong di dunia maka akan dikumpulkan di Padang Mahsyar sebesar semut-semut kecil dalam bentuk manusia. Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya:

"Akan dikumpulkan orang-orang yang sombong di hari kiamat sebesar semut-semut kecil berbentuk manusia. Mereka diselimuti kehinaan dari semua arah." (Hadist hasan riwayat Tirmidzi)

Orang yang meludah ke arah kiblat, maka ludahnya akan berada di antara kedua matanya. (Hadist shohih riwayat Abu Daud).

Itulah keadaan sebagian orang-orang yang beriman yang berdosa di Padang Mahsyar.

Dan barang siapa yang menuntup aib seseorang muslim di dunia maka Allah subhanahu wa ta'ala akan menutupi aibnya di hari kiamat. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Dan barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat kelak." --(HR. Bukhori No. 2442 dan Muslim No. 2580)

Kamis, 19 Maret 2020

Halaqoh 34 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Keadaan Orang Yang Beriman dan Bertaqwa di Hari Kiamat

Keadaan Orang Yang Beriman dan Bertaqwa di Hari Kiamat

Secara umum orang-orang yang beriman dan bertaqwa, mereka di hari tersebut akan mendapatkan rasa aman, tidak takut dengan apa yang akan mereka hadapi di hari kiamat dan mereka tidak bersedih dengan dunia yang telah mereka tinggalkan. Rasa aman ini Allah subhanahu wa ta'ala berikan sesuai dengan kadar keimanan dan ketaqwaan mereka. Barang siapa yang sempurna iman dan taqwanya maka dia akan mendapatkan rasa aman yang sempurna. Barang siapa yang kurang kadar iman dan taqwanya, maka akan kurang pula rasa aman yang dia dapatkan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ. الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ. لَهُمُ الْبُشْرَىٰ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۚ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." --(Yunus : 62-64)

Allah subhanahu wata'ala juga berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. --(Al-An'am : 82)

Yang demikian itu karena mereka selama di dunia takut kepada Allah dan takut adzab di hari kiamat, maka Allah memberikan rasa aman kepadanya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman menceritakan tentang ucapan orang-orang yang beriman:

إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا. فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا

"Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati." --(Al-Insan : 10-11)

Umat Nabi Muhammad ﷺ akan memiliki ciri khusus yang tidak dimiliki oleh umat nabi yang lain. Wajah, tangan dan kaki mereka akan berwarna putih, bekas wudhu' mereka di dunia. (HR. Bukhori dan Muslim). Orang yang mengumandangkan adzan di dunia adalah orang yang paling panjang lehernya di hari kiamat. (HR. Muslim). Ada yang mengatakan bahwasanya hikmahnya adalah bahwa kepalanya lebih jauh dari genangan keringat dari pada yang lain. Orang-orang yang berbuat adil ketika memberikan keputusan baik untuk dirinya, keluargnya, maupun orang-orang yang di bawah kekuasaannya, maka dia akan berada di atas minbar dari cahaya. (HR. Muslim).

Semga Allah subhanahu wa ta'ala menjadikan kita termasuk orang yang mewujudkan iman dan juga taqwa. Beriman artinya membenarkan dan mempercayai dengan hati. Bertawqa artinya mengamalkan kepercayaan dan keyakinan tersebut.

Rabu, 18 Maret 2020

Halaqoh 33 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Orang-Orang yang Mendapatkan Teduhan di Hari Kiamat

Orang-Orang yang Mendapatkan Teduhan di Hari Kiamat

Ketika manusia dalam keadaan panas dan susah, Allah subhanahu wa ta'ala memuliakan sebagian orang-orang yang beriman dengan memberikannya teduhan, yaitu berada di bawah bayangan Arsy Allah subhanahu wa ta'ala. Rosulullah ﷺ bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ تَعَالَى فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ

"Ada tujuh golongan yang Allah ta'ala menaungi mereka di hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

Yang pertama pemimpin yang adil, yaitu seorang pemimpin yang meletakkan segala sesuatu pada tempatnya sesuai dengan syariat Allah subhanahu wa ta'ala.

Yang kedua pemuda yang tumbuh di dalam ketaatan dan ibadah kepada Allah, yaitu tidak menggunakan masa mudanya untuk berhura-hura atau mengikuti hawa nafsu seperti kebanyakan pemudia.

Yang ketiga laki-laki yang hatinya bergantung dengan mesjid, maksudnya sangat mencintai mesjid, yang di antaranya adalah menjaga sholat lima waktu secara berjamaah bagi laki-laki.

Yang keempat dua orang yang mencintai karena Allah, bersatu karena Allah subhanahu wa ta'ala, dan berpisah karena Allah. Maksudnya bukan saling mencintai karena dunia atau karena kerabat semata, tetapi karena ketaatan saudaranya kepada Allah.

Yang kelima laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan kemudian laki-laki tersebut berkata: "Aku takut kepada Allah." Maksudnya dia meninggal perzinaan tersebut karena takut kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Yang keenam adalah seseorang yang bershodaqoh kemudian menyembunyikan shodaqoh tersebut sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya. Maksudnya dia menyembunyikan shodaqoh tersebut sehingga jauh dari pandangan manusia dan pendengaran mereka.

Yang ketujuh seseorang yang mengingat Allah dalam keadaan sendiri dan matanya meneteskan air mata karena takut kepada Allah subhanahu wa ta'ala. (HR. Bukhori dan Muslim)

Tujuh golongan di atas bukanlah pembatasan. Di dalam hadist yang lain Rosulullah ﷺ bersabda:

مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ

"Barang siapa yang memberikan tempo kepada orang yang kesusahan (maksudnya adalah seorang yang miskin yang kesulitan membayar hutang) atau memaafkan hutangnya (maksudnya sebagian atau semuanya) maka Allah akan memberikan dia teduhan." --(HR. Muslim)

Di dalam hadist yang lain beliau ﷺ bersabda:

"...Allah akan memberikan dia teduhan di bawah bayangan Arsy-Nya..." --(HR. Tirmidzi dari Abu Hurairoh rodhiyallahu 'anhu)

Di dalam hadist yang lain, beliau ﷺ bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَة

"Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat." --(HR. Muslim)

Bertobatlah dari segala dosa, perbanyaklah istighfar, manfaatkan waktu dan potensi yang kita miliki untuk bisa mengamalkan amalan-amalan di atas, dan perbanyaklah menghilangkan kesusahan orang lain.

Selasa, 17 Maret 2020

Halaqoh 32 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Al-Hasyr (Pengumpulan) - Bagian 02

Al-Hasyr (Pengumpulan) - Bagian 02

Di Padang Mahsyar akan didekatkan matahari sejarak satu mil sehingga manusia mendapatkan kesusahan yang sangat. Mereka berkeringat sesuai dengan kadar amalannya yaitu kadar dosanya. Ada yang keringatnya sampai kedua matakaki, ada yang sampai kedua lututnya, bahkan ada yang sampai mulutnya (Hadist shohih riwayat Muslim). Seorang rowi, Sulaim Ibn Amr, beliau mengatakan: "Demi Allah saya tidak tahu apa yang beliau maksud dengan satu mil di sini - apakah jarak atau mill yang berarti alat pencelak mata. Dan Allah Azza wa Jalla adalah Zat yang Maha Mampu melakukan segala sesuatu."

Di dalam waktu yang sangat lama di Padang Mahsyar mereka menunggu hari keputusan. Satu hari di sana seperti lima puluh ribu (50.000) tahun di dunia. Namun Allah Azza wa Jalla akan meringankan hari tersebut bagi orang-orang yang beriman. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. --(Al-Ma'arij : 4)

Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan bahwasanya orang yang tidak membayar zakat hartanya dia akan tersiksa dengan hartanya tersebut sampai hari keputusan. Disebutkan di dalam hadist tersebut bahwasanya satu hari di situ seperti lima puluh ribu (50.000) tahun di dunia. Rasulullah ﷺ bersabda:

يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ مِقْدَارَ نِصْفِ يَوْمٍ مِنْ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ يُهَوِّنُ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كَتَدَلِّي الشَّمْسِ لِلْغُرُوبِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ

"Manusia akan berdiri untuk Robbul'alamin pada saat itu selama setengah hari dari lima puluh ribu tahun di dunia, dan akan diringankan bagi orang-orang yang beriman setengah hari tersebut seperti waktu antara menjelang tenggelamnya matahari sampai tenggelamnya matahari." (HR. Ibnu Hibban)

Di dalam hadist yang lain, Beliau ﷺ mengatakan:

يجمع الله الأولين والآخرين لميقات يوم معلوم قياما أربعين سنة شاخصة أبصارهم إلى السماء ينتظرون فصل القضاء

"Allah akan mengumpulkan orang-orang yang dahulu dan yang akhir pada waktu yang diketahui dalam keadaan berdiri selama empat puluh tahun dalam keadaan tajam pandangan mereka memandang ke langit menunggu waktu keputusan (dari Allah)." --(Hadist Shohih diriwayatkan oleh Thabroni dalam Al-Mu'jam Al-Kabir)

Ada yang mengatakan bahwa perbedaan waktu tersebut tergantung amalan seseorang di dunia. Allahu a'lamu bishowab. Dan saat itulah manusia menyadari bahwa kehidupan di dunia hanyalah sesaat saja. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ كَأَنْ لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا سَاعَةً مِنَ النَّهَارِ يَتَعَارَفُونَ بَيْنَهُمْ ۚ

Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat di siang hari, (di waktu itu) mereka saling berkenalan. --(Yunus : 45)

Senin, 16 Maret 2020

Halaqoh 31 Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir: Al-Hasyr (Pengumpulan) - Bagian 01

Al-Hasyr (Pengumpulan) - Bagian 01

Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman bahwasanya semua manusia setelah dibangkitkan akan dikumpulkan oleh Allah Azza wa Jalla. Setelah gunung dijalankan dan bumi dirubah oleh Allah menjadi dataran yang luas terbentang, tidak ada yang tinggi dan tidak ada yang rendah, dan tidak ada sesuatu yang merupakan penunjuk arah atau penunjuk jalan seperti bangunan, pohon dan lain-lain, maka manusia semuanya akan memenuhi seruan penyeru menuju Padang Mahsyar dan dikumpulkan di sana. Allahu a'lam apakah bumi tersebut atau Padang Mahsyar tersebut adalah bumi kita sekarang yang diubah sifatnya saja, atau diganti dengan bumi yang lain. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ ۖ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

"(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa." --(Ibrohim : 48)

Rosulullah ﷺ bersabda:

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ النَّقِيِّ لَيْسَ فِيهَا عَلَمٌ لِأَحَدٍ

"Akan dikumpulkan manusia pada hari kiamat di atas bumi yang berwarna putih kemerahan seperti roti bundar pipih yang datar, yang terbuat dari gandum yang bersih, tidak ada tanda bagi seseorang." --(HR. Bukhori No. 6521 dan Muslim No. Muslim No. 2790)

Dikumpulkan manusia semuanya dari Nabi Adam sampai manusia yang terakhir, dan tidak ada seorangpun yang ketinggalan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا

Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu jelas dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka. --(Al-Kahfi : 47)

Dalam keadaan telanjang, tidak beralas kaki, dan tidak berkhitan manusia akan dikumpulkan. Keadaan yang mencekam menjadikan masing-masing sibuk memikirkan keselamatan diri dan tidak memikirkan aurot orang lain. Yang pertamakali akan diberikan pakaian adalah Nabi Ibrohim 'alaihissalam (HR. Bukhori dan Muslim). Rosulullah ﷺ mengabarkan bahwasanya wanita yang meratapi mayat dan dia tidak bertaubat sebelum matinya akan memakai baju dari tembaga panas dan baju yang berkudis atau yang terbuat dari kudis. (HR. Muslim). Bahkan, di Padang Mahsyar ini akan dikumpulkan semua jin akan dikumpulkan seluruh hewan-hewan. Allah Azza wa Jalla di dalam surat Al-An'am ayat ke-38 ketika menyebutkan hewan-hewan yang melata di muka bumi dan juga menyebutkan burung-burung, maka Allah subhanahu wa ta'ala mengabarkan bahwasanya mereka akan dikumpulkan kepada Allah. Allah berfirman:

ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

"Kemudian kepada Robb mereka, mereka akan dikumpulkan." --(Al-An'am : 38)

Minggu, 15 Maret 2020

Halaqoh 30 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Keadaan Manusia Ketika Melihat Kedahsyatan Hari Kiamat

Keadaan Manusia Ketika Melihat Kedahsyatan Hari Kiamat

Ketika manusia bangkit dari kuburnya, dan melihat kedahsyatan hari kiamat dan juga kehancuran alam semesta, mereka tercengan dan bergerak tidak tahu arah, seperti laron atau anai-anai yang berhamburan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ

"Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran," --(Al-Qoriah : 4)

Manusia sangat takut. Seandainya ada ibu yang menyusui nicaya dia akan lupa dengan anak yang dia susui. Seandainya ada ibu yang sedang hamil, niscaya dia akan melahirkan anaknya. Dan seandainya ada anak kecil, niscaya dia akan menjadi tua, semuanya itu adalah karena mereka sangat takut. Manusia sempoyongan seperti mabuk padahal mereka tidak mabuk (Lihat surat Al-Hajj : 1-2, dan Al-Muzammil : 17).

Manusia akan lari dari orang-orang yang sangat dia cintai di dunia. Lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya, masing-masing memikirkan keselamatan dirinya sendiri. (Lihat surat 'Abatsa : 34-37)

Kemudian terdengar seruan, dan mereka pun bersegera menuju penyeru tersebut. Allah subhanahu wa ta'ala:

يَوْمَ يَدْعُ الدَّاعِ إِلَىٰ شَيْءٍ نُكُرٍ. خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُنْتَشِرٌ. مُهْطِعِينَ إِلَى الدَّاعِ ۖ يَقُولُ الْكَافِرُونَ هَٰذَا يَوْمٌ عَسِرٌ

Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan), sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan, mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: "Ini adalah hari yang berat". --(Al-Qomar : 6-8)

Adapun orang-orang yang beriman kepada hari akhir dan takut kepada kedatangan hari tersebut, dia beramal untuknya, maka Allah sebuhanahu wa ta'ala akan memberikan rasa aman di dalam menghadapi hari tersebut. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْأَكْبَرُ وَتَتَلَقَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ هَٰذَا يَوْمُكُمُ الَّذِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata): "Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu". --(Al-Anbiya' : 103)

Halaqoh 29 Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir: Kejadian-Kejadian Dahsyat di Hari Kiamat

Kejadian-Kejadian Dahsyat di Hari Kiamat

Pada hari kiamat setelah bangkitnya manusia dari kubur, akan terjadi kejadian-kejadian dahsyat di alam semesta yang kita lihat, baik di alam atas maupun alam bawah. Tidak ada yang mengetahui hakikat kedahsyatannya kecuali Allah Azza wa Jalla.

Gunung yang sedemikian besar dan kokoh menancap di bumi akan di jalankan oleh Allah sehingga menjadi fatamorgana dan dihancurkan menjadi berkeping-keping seperti tumpukan pasir berterbangan atau seperti bulu yang dihamburkan, (Lihat Al-Waqi'ah : 5-6, Al-Muzammil : 14, An-Naba' : 20, At-Takwir : 3, Al-Qori'ah : 5)

Bumi yang sebelumnya tenang akan digoncangkan dengan segoncang-goncangnya dan dibentangkan, kemudian diganti sifatnya hingga menjadi jelas dan rata tanpa gunung, tanpa lembah, tanpa pohon. (lihat surat Thoha : 105-107, Al-Waqi'ah : 4, At-Takwir : 3, Al-Zalzalah : 1)

Laut-laut akan meluap sehinggan menjadi laut yang satu dan akan menjadi lautan api. (Lihat surat Al-Infithor : 3, At-Takwir : 6)

Langit yang tujuh yang sangt tinggi dan sangat besar yang Allah tinggikan tanpa tiang, pada hari itu akan menjadi sangat lemah dan bergetar dan pecah dan akan berubah warnanya menjadi warna merah, seperti mawar. (Lihat surat Al-Haqqoh : 16, Al-Infithor : 1, Al-Insyiqoq : 1, Ar-Rohman : 37, Ath-Thur : 9, At-Takwir : 11, Al-furqon : 25)

Matahari akan digulung dan lenyap cahayanya. (Lihat At-Takwir : 1). Bulan akan hilang cahayanya dan kumpulkan dengan matahari (Al-Qiyamah : 8-9). Rosulullah ﷺ bersabda:

الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ مُكَوَّرَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Matahari dan bulan akan digulung pada hari kiamat." --(HR. Bukhori No. 3200)

Bintang yang sedemikian banyaknya, akan berjatuhan dan lenyap cahayanya. (Surat Al-Infithor : 2, At-Takwir : 2)

Ada sebagian ulama kita yang mengatakan bahwasanya semua ini terjadi di antara dua tiupan. Allahu a'lam. Yang penting bagi kita semua bahwasanya kita diperintahkan untuk takut dan supaya kita mempersiapkan diri untuk menghadapi hari tersebut.

Halaqoh 28 Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir: Kebangkitan

Kebangkitan

Yang dimaksud dengan kebangkitan adalah dikembalikannya arwah kepada jasad sehingga manusia kembali hidup. Akan digoncangkan bumi dengan segoncang-goncangnya, dan terbuka kuburan manusia, keluarlah semua manusia di kuburnya dalam keadaan hidup. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا. وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا. وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", --(Al-Zalzalah : 1-3)

Dan orang yang pertama kali akan terbuka keburannya adalah Rosulullah ﷺ (HR. Bukhori dan Muslim). Manusia akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan dia ketika meninggal dunia. Rosulullah ﷺ bersabda:

يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ

"Setiap hamba angka dibangkitkan sesuai dengan keadaan saat dia mati." --(HR. Muslim No. 2878)

Rosulullah ﷺ mengabarkan bahwa orang yang meninggal dalam keadaan berihrom, baik haji atau umroh, akan dibangkitkan dalam keadaan membaca tabiyah. (HR. Bukhori dan Muslim)

Orang yang makan riba akan bangkit seperti bangkitnya orang-orang yang kesurupan yaitu dalam keadaan sempoyongan. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ

"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila." --(Al-Baqoroh : 275)

Inilah hari kebangkitan yang diingkari oleh orang-orang kafir dan dilalaikan oleh kebanyakan manusia. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

زَعَمَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَن لَّن يُبْعَثُوا۟ ۚ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّى لَتُبْعَثُنَّ

"Orang-orang yang kafir menyangka bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Bahkan demi Robbku, benar-benar kamu akan dibangkitkan," --(Ath-Thaghobun : 7)

Hari yang sangat sulit dan sangat berat pada hari itu manusia akan menyesal. Orang kafir menyesal karena tidak beriman dan orang yang beriman menyesal karena tidak maksimal di dalam beramal di dunia.

Halaqoh 27 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Hari Akhir: Tiupan Sangkakala yang Kedua

Tiupan Sangkakala yang Kedua

Setelah tiupan pertama dan meninggal semua manusia, maka akan ditiup sangkakala untuk yang kedua kalinya. Dan jarak antara dua tiupan adalah empat puluh. Allahu a'lam apakah empat puluh hari atau bulan atau empat puluh tahun. Rosulullah ﷺ bersabda di dalam hadist Abu Hurairah:

بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ

"Di antara dua tiupan ada empat puluh." --(HR. Bukhori No. 4814 dan 4935 dan Muslim No. 2955)

Mereka bertanya pada Abu Hurairoh, yaitu sahabat yang meriwayatkan hadist ini, apakah empat puluh hari, atau empat puluh bulan, atau empat puluh tahun, maka beliau enggan menjawabnya. Para ulama mengatakan itu karena beliau (Abu Hurairoh) tidak mengetahui ilmunya.

Dan di antara dua tiupan inilah Allah subhanahu wata'ala akan menurunkan hujan yang ringan, yang dengan sebabnya akan tumbuh jasad manusia di dalam kuburnya sebagaimana di dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim. Tulang ekor manusia yang telah digambarkan oleh Nabi ﷺ bahwasanya dia tidak akan hancur akan tumbuh seperti tumbuhnya tunas setelah hujan sehingga terbentuklah manusia kembali dengan izin Allah subhanahu wata'ala. Rosulullah ﷺ bersabda:

ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مِنْ السَّمَاءِ مَاءً فَيَنْبُتُونَ كَمَا يَنْبُتُ الْبَقْلُ لَيْسَ مِنْ الْإِنْسَانِ شَيْءٌ إِلَّا يَبْلَى إِلَّا عَظْمًا وَاحِدًا وَهُوَ عَجْبُ الذَّنَبِ وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Kemudian Allah akan menurunkan hujan dari langit, maka mereka pun tumbuh seperti tumbuhnya tunas. Tidak ada dari tubuh manusia sesuatu kecuali akan rusak, kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dan darinyalah akan dibentuk manusia pada hari kiamat." --(HR. Bukhori No. 4935 dan Muslim No. 2995)

Saudara sekalian, Allahlah yang telah menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dan Dialah yang akan membangkitkan manusia setelah matinya. Allah berfirman:

وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ ۚ

"Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya." --(Ar-Rum : 27)

Setelah terbentuknya jasad semua manusia, maka malaikat akan meniup sangkakala untuk yang kedua kalinya, dan akan dikembalikan roh-roh kepada jasadnya, dan hiduplah manusia serta akan dibangkitkan dari kuburnya. Allah berfirman:

ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

"Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)." --(Az-Zumar : 68)

Halaqoh 26 Silsilah Ilmiyah Beriman kepada Hari Akhir: Ditiupnya Sangkakala

Ditiupnya Sangkakala

Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan akan ditiupnya sangkakala. Rosulullah ﷺ pernah ditanya:

مَا الصُّورُ

"Apa itu sangkakala?"

maka beliau mengatakan:

قَرْنٌ يُنْفَخُ فِيهِ

"Tanduk yang ditiup" --(HR. Abu Daud No. 4742, At-Tirmidzi No. 2430 dan An-Nasa'i)

Beberapa ayat menunjukkan bahwa sangkakala akan ditiup dua kali, di antaranya adalah firman Allah subhanahu wa ta'ala:

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)." --(Az-Zumar : 68)

Tiupan sangkakala pertama dengannya meninggal semua yang ada di langit dan di bumi kecuali yang Allah kehendaki. Tiupan ini terhadi di hari Jum'at sebagaimana dalam Shohih Muslim. Dan setiap hari Jum'at, hewan-hewan, mereka senantiasa memasang telinga antara waktu subuh sampai terbit matahari karena takut bila ditiup sangkakala pada hari tersebut. (Hadist shohih riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan juga An-Nasa'i).

Bila terdengar maka semua akan mencondongkan lehernya dan mengangkatnya. Dan yang pertama kali mendengar adalah seorang laki-laki yang sedang memperbaiki penampungan air untuk minum ontanya, maka dia pun mati dan matilah semua manusia. (HR. Muslim).

Waktu tersebut sangat singkat sehingga seseorang tidak akan sempat berwasiat dan tidak ada waktu kembali ke keluarganya. Mereka meninggal di tempatnya masing-masing.

مَا يَنْظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ. فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَا إِلَىٰ أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ

"Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya." --(Ya sin : 49-50)

Di dalam Shohih Bukhori disebutkan bahwa ada sebagian yang sudah mengangkat makanan ke mulutnya namun tidak sempat memakannya karena karena sudah ditiup sangkakala. Meninggallah seluruh manusia dan kerajaan pada hari itu adalah milik Allah subhanahu wa ta'ala semata.

Ketahuilah bahwa malaikat yang meniup sangkakala sekarang telah menaruh sangkakala di mulutnya, mengerutkan dahi, memasang telinganya menunggu sewaktu-waktu diperintah oleh Allah Azza wa jalla. (HR. Tirmidzi). Rosulullah ﷺ ketika mengabarkan para sahabat dengan kabar ini, Rosulullah ﷺ menyuruh para sahabat untuk mengatakan:

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا

"Cukuplah Allah sebagai menolong kami dan dialah sebaik-baiknya penolong dan kepada Allahlah kami bertawakal." --(HR. Ahmad No. 2853)