Sabtu, 23 Januari 2021

Halaqoh 10 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Kitab Allah: Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 03 Dari 04

Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 03 Dari 04

Dan dianatara kabar yang kita ketahui tentang kitab taurat di dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist adalah bahwa kitab taurat adalah kitab yang Allah turunkan khusus untuk Bani Isra'il. Allah berfirman:

وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ

"Dan Kami telah berikan kepada Musa al-kitab (taurat) dan Kami jadikan kitab tersebut sebagai petunjuk bagi Bani Israil." (Al-Isra' : 2)

Yang keenam bahwasanya kitab Taurat diturunkan dengan bahasa Ibrani. Berkata Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu:

كانَ أهْلُ الكِتَابِ يَقْرَؤُونَ التَّوْرَاةَ بالعِبْرَانِيَّةِ، ويُفَسِّرُونَهَا بالعَرَبِيَّةِ لأهْلِ الإسْلَامِ،

"Dahulu ahlul kitab (orang-orang Yahudi) membaca Taurat dengan bahasa Ibrani dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab untuk orang-orang Islam." (Atsar ini dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari di dalam shahihnya.)

Yang ketujuh sebagian kitab Taurat sudah diubah oleh orang-orang Yahudi dan disesuaikan dengan hawa nafsu mereka sebagaimana firman Allah:

فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَٰذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ

"Maka sungguh kecelakaan bagi orang-orang yang menulis alkitab dengan tangan-tangan mereka kemudian berkata ini adalah dari sisi Allah untuk menjualnya dengan harga murah. Maka kecelakaan bagi mereka karena apa yang ditulis tangan-tangan mereka, dan kecelakaan bagi mereka karena apa yang mereka usahakan." (al-baqarah : 79)

Dan sebagaimana firman Allah:

وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

"Dan sungguh di antara mereka ada sekelompok orang yang membolak-balik lisan mereka dengan al-kitab supaya kalian menyangka bahwa itu termasuk alkitab. Dan mereka mengatakan 'ini adalah dari sisi Allah', padahal itu bukan dari sisi allah dan mereka mengatakan kedustaan atas nama Allah padahal mereka mengetahui." (Ali 'Imran : 78)

Halaqoh 09 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Kitab Allah: Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 02 Dari 04

Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 02 Dari 04

Di antara kabar yang kita ketahui tentang kitab Taurat di dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist adalah bahwa Allah telah menulis At-Taurah dengan tangannya. Di dalam sebagian riwayat dari kisah percakapan Nabi Adam dan Musa 'alaihimassalam, Nabi Adam berkata kepada Musa:

وخطَّ لكَ التَّوراةَ بيدِه

"Dan Dialah yang telah menulis untukmu Taurah dengan tangan-Nya." (Hadist diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah dan dishahihkan oileh Syaikh Al-albani rahimahullah)

Yang keempat di antara kabar yang kita ketahui tentang kitab Taurat adalah tentang sebagian yang terkandung di dalam kitab ini. Dan di antara kandungan Taurat yang pertama beberapa perkara yang terkandung di dalam shuhuf Ibrahim sebagaimana telah perlalu penjelasannya. Ini bagi yang berpendapat bahwa shuhuf Musa adalah Taurat.

Yang kedua adalah hukum-hukum untuk Bani Isra'il. Allah berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ ۚ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat di dalamnya ada petunjuk dan cahaya, yang dengan kitab tersebut para nabi yang berserah diri memberi keputusan atau menghukumi untuk orang-orang Yahudi." (Al-Maidah : 44)

Kemudian di dalam ayat setelahnya Allah mengabarkan sebagian hukum-hukum tersebut, yaitu tentang hukum qishash. Allah berfirman:

وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَا أَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْأَنْفَ بِالْأَنْفِ وَالْأُذُنَ بِالْأُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّ وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ ۚ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهِ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ ۚ

"Dan Kami tetapkan bagi mereka di dalam Taurat bahwa jiwa dibalas dengan jiwa, mata dibalas dengan mata, hidung dibalas dengan hidung, telinga dibalas dengan telinga, gigi dibalas dengan gigi, dan luka-luka pun ada qishahnya. Maka barang siapa bershadaqah dengannya (melepas hak qishashnya) maka itu menjadi penebus dosa baginya." (Al-Maidah : 45)

Dan di antara kandungan At-Taurah yang ketiga adalah kabar gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad ﷺ. Allah berfirman:

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ

"(yaitu) Orang-orang yang mengikuti rasul lagi nabi yang ummi (yang tidak mambaca dan tidak menulis) yang namanya mereka temukan tertulis di sisi mereka di dalam Taurat dan Injil." (Al-A'raf : 157)

Yang keempat di antara kandungan Taurat adalah tentang penyebutan sebagian sifat sahabat Rasulullah ﷺ. Allah berfirman:

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ

"Muhammad adalah rasulullah dan orang-orang yang bersamanya keras terhadap orang-orang kafir, saling menyayangi di antara mereka, engkau melihat mereka rukuk lagi sujud mencari karunia dan keridhaan dari Rabb mereka. Tanda mereka ada di wajah-wajah mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka di dalam Taurat dan sifat-sifat mereka di dalam Injil." (Al-Fath : 29)

Yang kelima di antara kandungan Taurat bahwasanya Allah membeli jiwa dan harta orang-orang yang beriman dengan surga. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman diri-diri mereka dan harta-harta mereka dengan surga. Mereka berperang di jalan Allah, kemudian membunuh dan dibunuh sebagai janji Allah yang haq di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur'an. Dan siapa yang lebih menyempurnakan janji daripada Allah? Maka hendaklah kalian bergembira dengan jual-beli yang kalian lakukan, yang demikian adalah keuntungan yang besar." (At-Taubah : 111)

Halaqoh 08 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Kitab Allah: Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 01 Dari 04

Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 01 Dari 04

At-Tauratu yang berasal dari bahasa Ibrani yang artinya "ajaran". Di antara kabar yang kita ketahui tentang Taurat di dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist, yang pertama kitab At-Taurah atau Taurat ini diturunkan kepada Nabi Musa 'alaihissalam. Allah berfirman:

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ

"Dan sungguh kami telah berikan kepada Musa al-kitab (Taurat) dan kami susulkan setelahnya dengan rasul-rasul." (al-Baqarah : 87)

Rasulullah ﷺ bersabda:

التَقَى آدَمُ ومُوسَى، فقالَ مُوسَى لِآدَمَ: آنْتَ الذي أشْقَيْتَ النَّاسَ وأَخْرَجْتَهُمْ مِنَ الجَنَّةِ؟ قالَ آدَمُ: أنْتَ مُوسَى الذي اصْطَفاكَ اللَّهُ برِسالَتِهِ، واصْطَفاكَ لِنَفْسِهِ وأَنْزَلَ عَلَيْكَ التَّوْراةَ؟ قالَ: نَعَمْ،

"Bertemu Adam dan Musa, maka berkatalah Musa kepada Adam: 'Apakah engkau adalah Adam yang telah menyengsarakan manusia dan mengeluarkan mereka dari surga?' Adam berkata: 'Apakah engkau adalah Musa yang Allah telah memilihmu dengan risalahnya dan memilihmu untuk dirinya dan menurunkan kepadamu kitab Taurat?' Musa menjawab: 'Ya'." (HR. Bukhari dan Muslim)

Di sana ada beberapa kata di dalam Al-Qur'an yang allah gunakan untuk mengungkapkan kitab Taurat ini. Yang pertama adalah At-Taurah dan ini yang paling banyak allah pakai di dalam Al-Qur'an. Di antara Allah berfirman:

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ

"Dia telah menurunkan atasmu al-kitab (al-qur'an) dengan benar, membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan At-Taurat dan Al-Injil." (Ali 'Imran : 3)

Yang kedua, di antara nama lain dari At-Taurah adalah "alkitab". Allah berfirman:

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ

"Dan sungguh kami telah berikan kepada Musa al-kitab (Taurat) dan kami susulkan setelahnya dengan rasul-rasul." (al-Baqarah : 87)

Yang ketiga adalah "al-furqan". Allah berfirman:

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَىٰ وَهَارُونَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاءً وَذِكْرًا لِلْمُتَّقِينَ

"Dan sungguh kami telah berikan kepada Musa dan Harun Al-Furqan (taurat) dan cahaya serta peringatan bagi orang-orang yang bertaqwa." (Al-Anbiya' : 48)

Yang keempat adalah "kitab Musa". Allah berfirman:

وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَىٰ إِمَامًا وَرَحْمَةً ۚ

"Dan sebelum Al-Qur'an adalah kitab Musa sebagai imam dan rahmat." (Al-Ahqaf : 12)

Yang kelima di antara nama lain kitab Taurat adalah "al-Alwah". Allah berfirman:

وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الْأَلْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْعِظَةً وَتَفْصِيلًا لِكُلِّ شَيْءٍ

"Dan Kami telah menulis untuknya (musa) di dalam Al-Alwah (Taurat) segala sesuatu sebagai nasihat dan perincian untuk segala sesuatu." (Al-A'raf : 145)

Dan di dalam sebuah riwayat yang lain di dalam shahih muslim dari kisah percapakan antara Nabi Adam dan Nabi Musa 'alaihimassalam, Nabi Adam berkata kepada Musa:

وَأَعْطَاكَ الألْوَاحَ فِيهَا تِبْيَانُ كُلِّ شيءٍ

"Dan Allah memberimu Al-Alwah di dalamnya penjelasan segala sesuatu." (HR. Muslim)

Yang keenam adalah "shuhuf Musa" menurut sebagian ulama yang berpendapat bahwa shuhuf musa adalah taurat.

Halaqoh 07 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Kitab Allah: Shuhuf Mūsa Dan Kitab Az Zabur

Shuhuf Mūsa Dan Kitab Az Zabur

Allah menyebutkan shuhuf Musa dan sebagian isinya di dalam surat Al-a'laa sebagaimana telah disebutkan ayat-ayatnya di dalam halaqah sebelumnya. Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa shuhuf musa berbeda dengan At-Taurah, di antaranya Syaikh Shalih Alu Syaikh. Dan sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa shuhuf Musa adalah bagian dari kitab At Taurah, seperti Syaikh Abdurrazzaq Afifi rahimahullan. Dan sebagian yang lain mengatakan bahawa shuhuf Musa sama dengan kitab At-Taurah, di antaranya Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah. Wallahu a'lam mana di antara pendapat-pendapat ini yang lebih kuat, namun seorang yang beriman wajib beriman secara global dengan semua kitab yang Allah turunkan kepada para rasul-Nya.

Adapun Az-Zabur, maka kalimat Az-Zabur artinya secara bahasa adalah Kitab, jama'nya adalah Az-Zubur. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَكُلُّ شَيْءٍ فَعَلُوهُ فِي الزُّبُرِ

"Dan segala yang mereka lakukan tertulis di dalam Az-Zubur." (al-Qamar : 52)

Maksudnya adalah semuanya tertulis di dalam kitab-kitab yang ada di tangan malaikat. Yang kita ketahui tentang Az-Zabur bahwasanya kitab ini diturunkan kepada nabi Daud 'alaihissalam, sebagaimana firman Allah di dalam surat An-Nisa' dan Al-Isra'

وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا

"Dan Kami telah berikan kepada Daud Kitab Zabur." (An-Nisa' : 163 dan Al-Isra' : 55)

Rasulullah ﷺ bersabda:

أُعطيتُ مكانَ التوراةِ السبعُ ، أُعطيتُ مكانَ الزَّبورِ المئينَ ، أُعطيتُ مكانَ الإنجيل المثاني ، وفُضِّلْتُ ب ( المفَصَّلِ )

"Aku telah diberi As-Sab'u yang sebanding dengan At-Taurah, dan aku diberi Al-Ma-in yang sebanding dengan kitab Az-Zabur, dan aku diberi Al-Matsani yang sebanding dengan kitab Al-Injil, dan aku diberi kelebihan dengan Al-Mufashshal." (hadist riwayat Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah)

Yang dimaksud dengan As-Sab'u, Al-Ma'in, Al-Matsani dan Al-Mufashshal adalah nama kumpulan surat yang ada di dalam Al-Qur'an.

Az-Zabur diturunkan di bulan ramadhan. Rasulullah ﷺ bersabda:

وأُنزِل الزَّبُورُ لِثَمانَ عَشْرةَ خلَتْ مِن رمَضانَ

"Dan diturunkan Az-Zabur setelah berlalu delapan belas hari di bulan ramadhan." (hadist riwayat Ath-Thabrani di dalam Al-Mu'jamul Kabir dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullan)

Halaqoh 06 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Kitab Allah: Shuhuf Ibrāhīm

Shuhuf Ibrāhīm

Shuhuf adalah jama' dari shahifah, yang artinya adalah sesuatu yang digunakan untuk menulis di dalamnya. Shuhuf Ibrāhīm adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim 'alaihissalam. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ

"Shuhuf Ibrahim dan Musa." --(Al-A'laa : 19)

Dan Allah subhanahu wa ta'ala juga berfirman:

أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَىٰ. وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّىٰ

"Apakah dia belum dikabarkan dengan apa yang ada di dalam shuhuf Musa dan juga Ibrahim yang telah menyempurnakan?" -(An-Najm : 36-37)

Allah subhanahu wa ta'ala telah mengisyaratkan shuhuf Ibrahim ini di dalam firman-Nya:

قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

"Katakanlah oleh kalian: 'Kami telah beriman dengan Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim." -(Al-Baqarah : 136)

Shuhuf Ibrahim diturunkan di malam pertama di bulan Ramadhan. Rasulullah ﷺ bersabda:

أُنْزِلَت صُحُفُ إبَرَاهِيمَ فِي أوَّلِ لَيْلَةٍ مِن رَمَضَانَ

"Telah diturunkan shuhuf Ibrahim 'alaihissalam pada malam yang pertama di bulan ramadhan." --(Hadist riwayat Ahmad dan dihasankan oleh Syaih al-Albani rahimahullah)

Shuhuf ini tidak diketahui keberadaannya. Namun diketahui sebagian kandungannya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

اَمۡ لَمۡ يُنَبَّاۡ بِمَا فِىۡ صُحُفِ مُوۡسٰىۙ‏  وَاِبۡرٰهِيۡمَ الَّذِىۡ وَفّٰىٓ  ۙ‏  اَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزۡرَ اُخۡرٰىۙ‏  وَاَنۡ لَّيۡسَ لِلۡاِنۡسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ‏  وَاَنَّ سَعۡيَهٗ سَوۡفَ يُرٰى‏  ثُمَّ يُجۡزٰٮهُ الۡجَزَآءَ الۡاَوۡفٰىۙ‏  وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الۡمُنۡتَهٰىۙ‏  وَاَنَّهٗ هُوَ اَضۡحَكَ وَاَبۡكٰىۙ‏  وَاَنَّهٗ هُوَ اَمَاتَ وَ اَحۡيَا ۙ‏  وَاَنَّهٗ خَلَقَ الزَّوۡجَيۡنِ الذَّكَرَ وَالۡاُنۡثٰىۙ‏  مِنۡ نُّطۡفَةٍ اِذَا تُمۡنٰى‏  وَاَنَّ عَلَيۡهِ النَّشۡاَةَ الۡاُخۡرٰىۙ‏  وَاَنَّهٗ هُوَ اَغۡنٰى وَ اَقۡنٰىۙ‏  وَاَنَّهٗ هُوَ رَبُّ الشِّعۡرٰىۙ‏  وَاَنَّهٗۤ اَهۡلَكَ عَادَا۟ اۨلۡـٮُٔـوْلٰى ۙ‏  وَثَمُوۡدَا۟ فَمَاۤ اَبۡقٰىۙ‏  وَقَوۡمَ نُوۡحٍ مِّنۡ قَبۡلُ​ؕ اِنَّهُمۡ كَانُوۡا هُمۡ اَظۡلَمَ وَاَطۡغٰىؕ‏   وَالۡمُؤۡتَفِكَةَ اَهۡوٰىۙ‏  فَغَشّٰٮهَا مَا غَشّٰى​ۚ‏ 

"Apakah belum dikabarakan kepadanya tentang apa yang ada di dalam shuhuf Musa dan Ibrahim yang telah menyempurnakan, yaitu bahwasanya sebuah jiwa tidak menanggung dosa orang lain, dan bahwasanya seorang manusia tidak memiliki kecuali apa yang dia usahakan, dan bahwasanya usahanya akan diperlihatkan kepadanya kemudian akan dibalas dengan balasan yang paling sempurna, dan bahwasanya hanya kepada Rabbmu kesudahan, dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis, dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan, dan bahasanya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan wanita dari air mani yang dipancarkan, dan bahasanya atasnyalah penciptaan yang lain (kebangkitan), dan bahasanya Dia yang memberikan kecukupan dan menjadikan ridha, dan bahasanya Dialah Rabbnya As-Syi'ra (bintang yang disembah), dan bahasanya Dialah yang menghancurkan kaum 'Ad yang pertama demikian pula Tsamud, maka Dia tidak menyisakan, dan juga kaum Nuh sebelumnya, sesungguhnya dahulu mereka lebih zhalim dan lebih durhaka, dan negeri-negeri kaum Luth yang telah Allah hancurkan, maka Allah memimpakan atas negeri itu 'adzab besar yang menimpanya." (An-Najm : 36-54)

Allah subhanahu wa ta'ala juga berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى (14) وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى (15) بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (16) وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى (17) إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى (18) صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى (19)

"Sungguh telah beruntung orang yang membersihkan jiwa dan mengingat nama Rabbnya, kemudian dia shalat, akan tetapi kalian mendahulukan kedhidupan dunia. Dan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya yang demikian ada di dalam shuhuf yang terdahulu, yaitu shuhuf Ibrahim dan Musa." (Al-A'laa : 14-19)

Minggu, 10 Januari 2021

Halaqoh 05 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Kitab Allah: Beriman Dengan Nama-Nama Kitab Allāh Yang Kita Ketahui Namanya

Beriman Dengan Nama-Nama Kitab Allāh Yang Kita Ketahui Namanya

Di antara cara beriman dengan kitab-kitab allah adalah beriman dengan nama-nama kitab Allah yang telah Allah dan rasul-Nya beritahukan namanya kepada kita. Dan yang kita ketahui namanya yang pertama, shuhuf Ibrahim dan shuhuf Musa. Shuhuf Ibrahim diturunkan keapda Nabi Ibrahim, dan Shuhuf Musa diturunkan kepada Nabi Musa 'alaihimassalam. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ

"Dan shuhuf Ibrahim dan Musa" (Al-A'laa : 19)

Yang kedua adalah Az-Zabur diberikan kepada Nabi Daud 'alaihissalam. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا

"Dan Kami telah berikan kepada Daud kitab Zabur." (An-Nisa' : 163)

Yang ketiga adalah At-Taurat yang diturunkan kepada Musa 'alaihissalam. Yang keempat adalah Al-Injil yang diturunkan kepada 'Isa 'alaihissalam. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ

"Dialah yang telah menurunkan kepadamu Al-Qur'an dengan Haq, yang membenarkan apa yang datang sebelumnya, dan Dialah yang telah menurunkan At-Taurat dan Al-Injil." (Ali 'imran : 3)

Dan yang kelima adalah Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Allah berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ

"Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Qur'an" (Al-Baqarah : 185)

Kita harus beriman dengan nama-nama kitab tersebut dan nabi yang diturunkan kepadanya. Adapun yang tidak ketahui namanya maka kita beriman secara global, maksudnya, kita beriman bahwa setiap rasul memiliki kitab namun tidak semua kita ketahui namanya, sebagaimana firman Allah:

"Sungguh Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan keterangan-keterangan yang nyata dan kami turunkan bersama mereka kitab-kitab dan timbangan supaya manusia berlaku adil." (Al-Hadid : 25)

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖ

Dan insya allah akan datang penjelasan masing-masing kitab tersebut sesuai dengan apa yang Allah dan rasul-nya kabarkan di dalam Al-Qur'an.

Sabtu, 09 Januari 2021

Halaqoh 04 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Kitab Allah: Beriman Bahwasanya Kitab-Kitab Ini Benar-Benar Turun Dari Allāh

Beriman Bahwasanya Kitab-Kitab Ini Benar-Benar Turun Dari Allāh

Di antara cara beriman dengan kitab-kitab Allah adalah beriman bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar turun dari Allah, merupakan kalamullah, dari Allah bermulai, dan bahwasanya Allah telah berbicara secara hakikat dengan huruf dan maknanya, berbicara sesuai dengan cara yang dia kehendaki, dengan cara yang Allah kehendaki, yang sesuai dengan keagungan Allah 'azza wa jalla. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ

"Dia telah menurunkan atasmu Al-Kitab dengan haq, membenarkan kitab-kitab sebelumnya, dan Dialah yang telah menurunkan Taurat dan Injil." (Ali 'Imran : 3)

Dan Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَالنَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ

"Katakanlah kami beriman kepada allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang telah diturunkan kepada Ibrahim, Ism'il, Ishaq, Ya'qub, dan asbath, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa, dan para nabi dari Rabb mereka." (Ali 'Imran : 84)

Tidak boleh seseorang mengatakan bahwa Taurat yang asli adalah ucapan Musa, atau Injil yang asli adalah ucapan 'Isa, atau mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah ucapan Muhammad. Orang yang mengatakan bahwa kitab-kitab tersebut adalah ucapan manusia maka dia telah kufur dengan ayat-ayat Allah. Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ

"Sesungguhnya orang-orang yang kufur dengan ayat-ayat Allah mereka akan mendapatkan adzab yang pedih, dan Allah adalah dzat yang perkasa dan memiliki siksaan." (Ali 'Imran : 4)

Allah menceritakan tentang ucapan sebagian orang kafir, yang mengatakan:

إِنْ هَٰذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ

"Tidaklah al-qur'an ini kecuali hanya ucapan manusia." (Al-Muddattsir : 25)

Para rasul dan malaikat hanyalah sebagai perantara dalam menyampaikan kalamullah. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ. نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ. عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ. بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ

"Sesungguhnya dia (al-qur'an) diturunkan dari Rabbul 'alamin, turun dengannya Ruhul amin (Jibril) atas hatimu (Muhammad) supaya engkau menjadi pemberi peringatan, turun kitab tersebut dengan bahasa 'arab yang jelas." (Asy-Syu'ara : 192-195)

Adapun firman allah:

إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ

Yang Allah sebutkan di dalam surat al-haqqah 40 dan surat at-takwir 19 yang artinya: "Sesungguhnya dia (al-qur'an) adalah ucapan rasul yang mulia." maka maksudnya adalah penyandaran ucapan kepada yang menyampaikan. Di dalam Al-Haqqah yang dimaksud dengan utusan adalah Muhammad ﷺ dan di dalam surat At-Takwir yang dimaksud dengan utusan adalah malaikat Jibril 'alaihissalam.

Halaqoh 03 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Kitab Allah: Wahyu

Wahyu

Wahyu secara bahasa adalah pemberitahuan secara cepat dan samar. Di dalam Al-qur'an, Allah menyebutkan bahwa Allah mewahyukan kepada Ibu Nabi Musa 'alaihissalam untuk menyusui Musa 'alaihissalam. Dan Allah mewahyukan kepada lebah untuk membuat sarang. Dan Allah menyebutkan bahwa Nabi Zakaria 'alaihissalam mewahyukan kepada kaumnya dengan isyarat. Dan di dalam Al-qur'an Allah juga menyebutkan bahwasanya syaithan mewahyukan kepada wali-walinya. Maka ini semua adalah wahyu secara bahasa.

Adapun secara syariat maka wahyu adalah pemberitahuan Allah kepada para nabinya dengan apa yang Allah ingin sampaikan kepada mereka baik berupa syariat atau kitab, baik dengan perantara atau tidak dengan perantara. Dan wahyu inilah kekhususan para nabi, sebagaimana firman Allah:

إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ ۚ

"Sesungguhnya kami telah mewahyukan kepadamu, sebagaimana kami telah wahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya." (An-Nisa' : 163)

Wahyu Allah sampaikan kepada para nabi menggunakan tiga cara:

Pertama, Allah langsung mewahyukan ke hati nabi yang diwahyukan. Seperti sabda Nabi ﷺ:

إنَّ رُوحَ القُدُسِ نفثَ في رُوعِي ، أنَّ نفسًا لَن تموتَ حتَّى تستكمِلَ أجلَها ، وتستوعِبَ رزقَها ، فاتَّقوا اللهَ ، وأجمِلُوا في الطَّلَبِ ، ولا يَحمِلَنَّ أحدَكم استبطاءُ الرِّزقِ أن يطلُبَه بمَعصيةِ اللهِ ، فإنَّ اللهَ تعالى لا يُنالُ ما عندَه إلَّا بِطاعَتِهِ

"Sesungguhnya Ruh Qudus telah meniupkan di dalam hatiku bahwa sebuah jiwa tidak akan meninggal sampai sempurna ajalnya dan sempurna rezekinya. Maka hendaklah kalian perbaika caram encari rezeki kalian. Janganlah sampai salah seorang dari kalian mencari rezeki dengan maksiat karena melihat lambatnya rezeki. Karena sesungguhnya tidak dicari apa yang di sisi Allah kecuali dengan ketaatan kepada-Nya." (HR. Abu Nu'im dalam Hilyatul Auliya' dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Yang kedua, Allah berbicara langsung kepada nabi tersebut dari balik hijab sebagaimana ketika Allah berbicara langsung kepada Nabi Musa 'alaihissalam, sebagaimana dalam firman Allah:

وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا

"Dan Allah berbicara kepada Musa dengan dengan sebenar-benar pembicaraan." (An-Nisa' : 164)

Yang ketiga, wahyu tersebut datang dengan perantaraan malaikat sebagaimana turunnya Jibril membawa wahyu dari Allah kepada para nabi dan rasul.

Dalil ketiga cara ini adalah firman Allah:

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ

"Dan tidaklah Allah berbicara kepada manusia kecuali wahyu yang di wahyukan secara langsung, atau berbicara kepadanya dari balik hijab, atau Allah mengutus seorang malaikat utusan kemudian malaikat tersebut mewahyukan dengan izin Allah apa yang Allah kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana." (Asyura : 51)

Dan Jibril datang kepada Nabi dengan membawa wahyu terkadang dengan wujudnya yang asli, dan terkadang datang wahyu tersebut seperti kerincingan lonceng, dan terkadang Jibril datang menjelma sebagai seorang manusia. Al-Harist Ibnu Hisyam radhiyallahu 'anhu pernah bertanya kepada Rasulullah ﷺ:

يا رَسولَ اللَّهِ، كيفَ يَأْتِيكَ الوَحْيُ؟

"Wahai rasulullah, bagaimana wahyu itu datang kepadamu?"

أحْيانًا يَأْتِينِي مِثْلَ صَلْصَلَةِ الجَرَسِ، وهو أشَدُّهُ عَلَيَّ، فيُفْصَمُ عَنِّي وقدْ وعَيْتُ عنْه ما قالَ، وأَحْيانًا يَتَمَثَّلُ لِيَ المَلَكُ رَجُلًا فيُكَلِّمُنِي فأعِي ما يقولُ

"Terkadang datang wahyu kepadaku seperti suara kerincingan lonceng, dan inilah yang paling berat bagiku, kemudian suara itu pergi dan aku sudah memahami apa yang dia katakan, dan terkadang malaikat menjelma sebagai seorang laki-laki kemudian berbicara kepadaku dan akupun memahami apa yang dia katakan." (Hadits mutaffaqun 'alaihi)

Halaqoh 02 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Kitab Allah: Pentingnya Beriman Dan Cara Beriman Dengan Kitab-Kitab Allāh

Pentingnya Beriman Dan Cara Beriman Dengan Kitab-Kitab Allāh

Di antara yang menunjukkan pentingnya beriman dengan kitab-kitab Allah, bahwasanya beriman dengan kitab-kitab Allah secara global adalah termasuk pokok-pokok aqidah Islam, dan merupakan rukun yang ketiga dari enam rukun iman yang tidak sah iman seseorang kecuali dengan mengimani seluruh rukun iman ini, dan telah berlalu hadistnya.

Kemudian di antara yang menunjukkan pentingnya, bahawasanya beriman dengan kitab-kitab adalah sifat-sifat orang-orang yang beriman. Allah berfirman:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ

"Rasul beriman dengan apa yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, dan rasul-rasulnya." (Al-Baqarah : 285)

Dan di antara yang menunjukkan pentingnya bahwa Allah telah menyuruh orang-orang beriman untuk mengatakan "Kami beriman kepada Allah dan apa yang telah diturunkan kepada kami". Di dalam sebuah Allah berfirman:

قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ

"Katakanlah oleh kalian kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan Asbath, dan apa yang diberikan kepada Musa dan 'Isa, dan apa yang diberikan kepada para nabi dari Rabb mereka. Dan kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka." (Al-Baqarah : 136)

Dan di antara yang menunjukkan pentingnya beriman dengan kitab-kitab Allah bahwasanya mengkufuri kitab-kitab Allah adalah sebuah kesesatan yang nyata. Allah berfirman:

وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

"Dan barang siapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir, maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang jauh." (An-Nisa' : 136)

Dan di antara hal yang menunjukkan pentingnya beriman dengan kitab-kitab Allah bahwasanya Allah telah menurunkan kitab-kitab tersebut sebagai petunjuk bagi manusia, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, menunjukkan mereka jalan yang lurus yang dengannya mereka bahagia di dunia dan akhirat. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ ۚ

"Sesungguhnya kami telah menurunkan taurat di dalamnya ada petunjuk dan juga cahaya." (Al-Maidah : 44)

Dan Allah berfirman:

وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ

"Dan kami telah berikan keapda 'Isa di dalamnya ada petunjuk dan juga cahaya" (Al-Maidah : 46)

Dan Allah berfirman:

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

"Kitab tersebut (Al-Qur'an) tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa." (Al-Baqarah : 2)

Cara beriman dengan kitab-kitab Allah adalah beriman dengan empat perkara:

Pertama, adalah beriman bahwasanya kitab-kitab ini benar-benar turun dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Kedua, beriman dengan nama-nama kitab yang kita ketahui namanya, sedangkan yang tidak kita ketahui maka kita beriman secara global.

Ketiga, membenarkan kabar-kabar yang shahih di dalam kitab-kitab tersebut, seperti kabar-kabar Al-Qur'an dan kabar-kabar kitab sebelumnya yang belum diubah.

Keempat, beramal, ridha dan berserah diri dengan hukum-hukum yang belum dihapus di dalam kitab-kitab tersebut, dan semua kitab yang terdahulu telah masukh (terhapus) hukumnya dengan Al-Qur'an.

Halaqoh 01 Silsilah Ilmiyah Beriman Kepada Kitab Allah: Pengertian Kitab Dan Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh

Pengertian Kitab Dan Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh

Di antara pokok-pokok keimanan yang harus diimani seorang hamba adalah beriman dengan kitab-kitab Allah. Semakin seseorang mengetahui tentang kitab-kitab Allah secara terperinci maka akan semakin bertambah keimanannya dan akan semakin besar manfaatnya di dunia maupun di akhirat.

"Kitabun", dalam bahasa Arab adalah bentuk mufrad (tunggal) dari "kutubun". Kitab artinya "yang ditulis".

Adapun secara syariat maka yang dimaksud kitab-kitab di sini adalah kitab-kitab yang Allah turunkan kepada para rasulnya sebagai petunjuk bagi manusia supaya mereka mendapatkan kebahagian di dunia dan akhirat. Al-Qur'an, As-sunnah dan Ijma' kaum muslimin menunjukkan tentang wajibnya beriman dengan kitab-kitab Allah, dan bahwasanya kekufuran dengan kitab-kitab Allah pada hakikatnya adalah kekufuran dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Dari Al-Qur'an, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

"Hari orang-orang yang beriman, berimanlah kalian kepada Allah dan rasul-Nya, dan kitab yang telah diturunkan kepada rasul-Nya dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, dan barang siapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, rasul-rasulnya dan hari akhir, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh." --(An-Nisa' : 136)

Dari As-Sunnah adalah sabda Nabi ﷺ ketika ditanya oleh Jibril ketika ditanya apa itu iman:

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

"Beriman adalah engkau beriman dengan Allah, mailkat-malaikatnya, kitab-kitabnya, rasul-rasulnya dan hari akhir dan engkau beriman dengan taqdir yang baik dan yang buruk." (HR. Muslim)

Adapun dari ijma' maka telah berkata Ibnu Batthoh rahimahullah:

وكذلك وجوب الإيمان والتصديق بجميع ما جاءت به الرسل من عند الله، وبجميع ما قاله الله عز وجل فهو حقٌّ لازمٌ، فلو أن رجلاً آمن بجميع ما جاءت به الرسل إلا شيئاً واحداً، كان بردّ ذلك الشيء كافراً عند جميع العلماء

"Demikian pula wajibnya beriman dan membenarkan seluruh apa yang dibawa oleh para rasul dari sisi Allah dan beriman dengan seluruh yang allah 'azza wa jalla katakan, ini adalah sebuah kewajiban. Seandainya seseorang beriman dengan seluruh yang dibawa para rasul kecuali satu hal, maka dengan dia menolak satu hal tersebut maka jadilah dia kafir." (Al-Ibanah As-Sugra hal 211)