Beberapa Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 02 Dari 04)
Di antara dosa yang membahayakan seseorang yang beriman dan bisa menjadi penyebabnya seseorang ke dalam neraka ketika melewati shirat adalah berdusta atas nama Rasulullah ﷺ. Beliau ﷺ bersabda:
مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
"Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia menyiapkan tempatnya di dalam neraka." --(HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Hendaknya seseorang berhati-hati di dalam menyampaikan hadist dari Nabi ﷺ, menjauhi hadist-hadist dho'if dan palsu, baik di dalam masalah aqidah, fadho'ilul a'mal, maupun masalah yang lain. Dan bagi yang tidak mampu menghukumi sendiri sebuah hadist, maka hendaknya dia taqlid dengan ulama atau ustadz yang dia anggap paling ahli di dalam hadist.
Di antara dosa tersebut adalah dosa lisan dan kemaluan. Nabi Muhammad ﷺ pernah ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan manusia di dalam neraka, maka beliau ﷺ mengatakan:
الْفَمُ وَالْفَرْجُ
"Mulut dan kemaluan." --(Hadist shashih riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Dosa yang dilakukan mulut seperti dusta, membicarakan kejelakan orang lain, mengadu domba, berfatwa tanpa ilmu, menuduh tanpa haq, makan dan minum yang haram, dan lain-lain. Dosa yang dilakukan kemaluan seperti berzina, liwath, dan lain-lain.
Dan di antara dosa tersebut adalah sombong. Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya:
"Tidak akan masuk sorga orang yang di hatinya ada seberat zarrah pun dari kesombongan."
Seorang laki-laki bertanya: "Sesungguhnya seseorang senang apabila bajunya bagus dan sandalnya bagus." Maka beliau ﷺ berkata: "Sesungguhnya Allah adalah indah dan mencintai keindahan. Yang dimaksud dengan kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." (HR. Muslim)
Ucapan beliau ﷺ "tidak akan masuk sorga" adalah ancaman bagi pelakunya bahwasanya dia bukan termasuk orang-orang yang pertama masuk sorga. Dan balasan kesombongan dia adalah masuk neraka terlebih dahulu. Marilah kita belajar menerima kebenaran dari mana pun datangnya karena pada hakikatnya kebenaran dalah dari Allah subhanahu wa ta'ala. Dan janganlah kita meremehkan orang lain karena ilmu, harta, jabatan atau gelar yang kita miliki karena Allah subhanahu wa ta'ala yang memberikan kepada kita kenikmatan-kenikmatan tersebut mampu untuk memberikan kepada orang lain yang semisal atau yang lebih baik kapanpun Allah kehendaki. Semakin seseorang rendah hati karena Allah maka Allah akan semakin mengangkat derajatnya.
Di antara dosa tersebut adalah dosa memakan makanan yang haram. Rasulullah ﷺ yang artinya: "Sesungguhnya tidaklah tumbuh daging dari makan yang haram kecuali neraka lebih pantas bagi daging tersebut." --(HR. Tirmidzi)
Seorang muslim hendaknya sangat berhati-hati di dalam mencari rezeki untuk diri sendiri dan keluarga, tidak memakan dan memberi makan kecuali setelah yakin itu halal. Hendaknya dia menjauhi riba, memakan hak orang lain tanpa haq, menjauhi uang suap, menjauhi curang dalam menimbang, dan harta haram lainnya.
Dan di antara dosa yang bisa menjadi sebab jatuhnya seseorang ke dalam neraka adalah tidak ikhlash di dalam menuntuk ilmu, maksudnya adalah ilmu agama. Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya: "Barang siapa yang menuntut ilmu yang sebenarnya digunakan untuk mencari ridho Allah, dia tidak menuntut ilmu tersebut kecuali untuk mencari dunia, maka dia tidak akan mencium bau sorga pada hari kiamat." --(Hadist shahih riwayat Abu Daud).
Di dalam hadist yang lain beliau ﷺ mengabarkan bahwasanya: "Barang siapa yang menuntut ilmu hanya untuk menyombongkan diri di hadapan ulama atau berdebat dengan orang-orang bodoh maka ancamannya adalah neraka." --(Hadist shahih riwayat Ibnu Majah)